SuaraKaltim.id - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni mengatakan, pengelolaan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsiblility (CSR) harus berbasis kebutuhan masyarakat dan program prioritas pemerintah.
Menurut dia, salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yakni terkait penurunan angka stunting atau gagal pertumbuhan pada anak karena kurangnya asupan gizi.
Melalui dana CSR tersebut, lanjutnya, diharapkan bisa membantu sejumlah kegiatan organisasi perangkat daerah dalam menekan angka stunting di daerah. Hal itu disampaikan Sri Wahyuni saat membuka kegiatan "Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana dan Gebyar Penghargaan Pentahelix dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting Kaltim-Kaltara Tahun 2024", Rabu (16/10/2024) kemarin,
"Perusahaan bisa menyalurkan CSR-nya berkolaborasi dengan kebutuhan masyarakat setempat dan dinas terkait, poin pentingnya harus sejalan dengan program prioritas pemerintah," katanya dikutip dari ANTARA, Kamis (17/10/2024).
Baca Juga: Disdikbud Kaltim Galang Aksi Percepatan Data Anak Tidak Sekolah untuk Pendidikan Berkualitas
Dia pun mengapresiasi kegiatan dalam upaya menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Bencana) dan percepatan penurunan stunting di wilayah Benua Etam itu.
“Terima kasih dan apresiasi kepada BKKBN. Karena urusan keluarga berencana, penanganan stunting itu bukan hanya urusan BKKBN, tetapi ini juga tanggung jawab seluruh stakeholder. Kita semua punya tanggung jawab menekan dan mengatasi stunting,” ucap Sri Wahyuni.
Baginya, penghargaan yang diberikan kepada perusahaan menunjukkan bahwa mitra-mitra kerja pemerintah daerah sudah memberikan kontribusi untuk penanganan stunting baik di sektor hulu maupun hilirnya.
Dia berharap, tanggung jawab sosial tidak hanya menggugurkan kewajiban perusahaan yang memang memberikan kontribusi yang besar bagi ekonomi Kaltim dan regional.
"Tapi, juga ini untuk membangun hubungan yang baik, investasi sosial dan budaya yang baik antara mitra kerja dengan masyarakat," sebutnya.
Baca Juga: Sekdaprov Kaltim Ingatkan ASN Bijak Mengelola Informasi di Media Sosial
Sri Wahyuni juga berharap kolaborasi pemerintah dengan seluruh stakeholder dapat terus ditingkatkan untuk percepatan penurunan stunting dari sektor hulu dan hilirnya.
Termasuk, kerja sama yang telah terjalin baik antara Pemprov Kaltim dengan TNI dalam hal ini Kodam VI Mulawarman.
"Bagi Pemprov Kaltim, selain stunting, sudah sejak lama bekerja sama dengan TNI misalnya untuk pembangunan rumah layak huni. Lalu, sekarang dengan adanya program air bersih, kita berharap CSR perusahaan-perusahaan, untuk daerah-daerah remote yang kesulitan untuk sumber daya air bersih bisa bekerja sama dengan Kodam VI Mulawarman yang memiliki alat pendeteksi sumber air bersih dan membantu sanitasi yang dibutuhkan masyarakat untuk pencegahan stunting," jelas Sri Wahyuni. (Nad/ADV/Diskominfo Kaltim).
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
-
5 Sepatu Lari Lokal Mulai Rp100 Ribuan, Tampil Stylish Bikin Olahraga Jadi Trendi
-
Demo Zero ODOL, Menko Airlangga: Semua Aspirasi Kita Tampung!
-
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
-
PMI Manufaktur RI Anjlok, Menko Airlangga: Industriawan Lagi Pesimistis!
Terkini
-
Link DANA Kaget Malam Ini Rabu 2 Juli 2025, Sisa Saldo Rp153 Ribu Menanti
-
Jalan Rusak Bukan Takdir, Gubernur Kaltim Bawa Aspirasi ke Pusat
-
Truk Tambang Kuasai Jalan Umum, JATAM Gugat Pemprov Kaltim
-
Penajam Perkuat Desa Lewat Koperasi Merah Putih, Siap Sambut IKN
-
GratisPol Dinilai Elitis, Sosiolog: Semangat Awal Program Kini Makin Kabur