SuaraKaltim.id - Muhammad Akbar memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Samarinda pada Kamis (07/11/2024) pukul 10.00 WITA untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan keterlibatan dalam kampanye hitam yang dilaporkan oleh tim dari kubu pasangan calon gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) nomor urut 02.
Pemeriksaan Akbar berlangsung sekitar 1,5 jam, di mana tim Bawaslu mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendalami informasi dan mendapatkan keterangan langsung dari Akbar.
“Saya dilaporkan oleh tim 02 ke Bawaslu Kaltim, yang kemudian dilimpahkan ke Bawaslu Samarinda, dengan dugaan bahwa saya melakukan kampanye hitam,” ungkap Akbar, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (08/11/2024).
Selama pemeriksaan, Akbar memberikan penjelasan rinci mengenai keterkaitannya dengan tuduhan tersebut. Salah satu topik yang disorot adalah kritiknya terhadap praktik dinasti politik.
Baca Juga: Bawaslu Kaltim Soroti Netralitas ASN dalam Pilkada, 11 Laporan Pelanggaran Sedang Diproses
Menurut Akbar, dinasti politik berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, khususnya ketika kekuasaan terkonsentrasi pada satu kelompok atau keluarga dengan kepentingan politiknya sendiri.
“Banyak pertanyaan terkait pandangan saya soal dinasti politik. Pernyataan saya tentang dinasti politik sebenarnya sudah diangkat oleh media lain sebelum saya menyampaikannya secara langsung,” jelasnya.
Akbar menegaskan, niatnya hanya untuk mengedukasi masyarakat Kalimantan Timur agar memahami potensi dampak dinasti politik dalam pemerintahan daerah.
Anggota Bawaslu Samarinda, Imam Sutanto, membenarkan kehadiran Akbar untuk memberikan klarifikasi atas laporan tersebut.
“Muhammad Akbar hadir untuk memberikan penjelasan terkait pernyataannya yang dilaporkan oleh tim hukum dari kubu 02. Selanjutnya, kami juga akan memanggil tim dari 02 untuk memberikan keterangan,” ujar Imam.
Baca Juga: Bukti Foto Acungan Dua Jari, Tim Isran-Hadi Laporkan Rusmadi Wongso ke Bawaslu
Berita Terkait
-
Sakit Maag Hilang dengan Air Tajin? Ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar
-
Suswono Mangkir Lagi dari Panggilan Bawaslu, Buntut Ucapan Seksis Saat Kampanye
-
Mengemis Digital di TikTok: Ketika Harga Diri Menjadi Komoditas
-
Edward Akbar Ingin Ketemu Anak, Kimberly Ryder Sindir Kayak Emak-emak
-
Polemik soal Pernyataan Janda Kaya, Bawaslu DKI Panggil Ulang Cawagub Suswono Hari Ini
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas
-
Isran-Hadi Klaim Serapan Tenaga Kerja di Kaltim Capai 252 Ribu Selama Kepemimpinannya