SuaraKaltim.id - Akademisi Universitas 17 Agustus Samarinda (Untag), Wesley Hutasoit menegaskan, pentingnya literasi politik bagi seluruh lapisan masyarakat jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Selepas menghadiri #NgoPi-Kaltim Seri 7 di Teras Samarinda, Jumat (08/11/2024) lalu, Wesley mengatakan, literasi politik yang baik akan menghindarkan masyarakat dari “buta politik” dan mampu meningkatkan kualitas partisipasi dalam pemilihan.
"Generasi milenial dan generasi Z harus memahami politik di sekitarnya, bahkan jika mereka tidak berperan langsung dalam politik," ujar Wesley disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Minggu (10/11/2024).
Menurutnya, jika masyarakat memiliki literasi yang baik, dapat berguna untuk mengetahui apa yang terjadi di lingkungan mereka, bagaimana menilai kebijakan, serta bagaimana memilih pemimpin yang kompeten.
Wesley menyampaikan, tiap generasi memiliki preferensi yang berbeda dalam menerima informasi. Generasi milenial cenderung menggunakan buku dan berita, sementara generasi Z lebih banyak mengandalkan media audio-visual.
“Saat ini generasi Z lebih banyak mendengar ketimbang membaca. Mereka mengandalkan platform seperti video pendek dan media sosial. Ini membuat mereka kadang kesulitan membedakan informasi benar dan salah,” jelas Wesley.
Ia menambahkan, tantangan literasi tidak hanya pada generasi muda di perkotaan tetapi juga di wilayah terpelosok, yang kerap terbatas akses internet dan informasi politik.
“Masyarakat di perkotaan tentu lebih mudah mencari informasi. Namun, bagaimana masyarakat di luar perkotaan bisa mendapatkan akses yang setara? Ini perlu menjadi perhatian agar mereka tidak tertinggal dalam partisipasi politik," tuturnya.
Sebagai informasi, dari data yang dimiliki oleh Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia berada di peringkat 70 dari 80 negara dengan skor literasi membaca 359.
Baca Juga: Pendidikan Hanya Janji Manis Kampanye? Akademisi Unmul Kritisi Janji Kandidat
Indonesia masih kalah dengan negara Asia Tenggara lain yakni Thailand di posisi 63 dengan skor 379 dan Malaysia di posisi 60 dengan skor 388, serta Brunei Darussalam di posisi 44 dengan skor 429. Maka dari itu, Wesley menekankan urgensi peningkatan literasi di seluruh lapisan masyarakat.
Berita Terkait
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal
-
Jakarta Gelar Andilan Potong Kebo di Ragunan, Tradisi Gotong Royong Menyambut Idul Fitri
-
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam Menghadapi Tantangan Politik Indonesia
-
Bukber dengan Jokowi di Istana Bukan Silaturahmi Biasa, Prabowo Sengaja Ingin Tunjukan Kedekatan?
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
BMKG: Hujan 80-90 Persen Berpotensi Guyur Kaltim, Warga Diminta Waspada
-
Cegah Perundungan, DPRD PPU Dorong Kolaborasi Sekolah, Orang Tua, dan Pemerintah
-
Dugaan Pencemaran Laut, PT EUP: Kami Tetap Peduli pada Kesejahteraan Nelayan
-
Peringatan BMKG: Waspadai Dampak Pasang Laut di Pesisir Kaltim pada 2 April 2025
-
Sinergi DPRD dan Pemkab PPU, Stunting Berkurang Hingga 11,55 Persen