SuaraKaltim.id - Laporan pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi terpampang paada situs Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) dengan nomor permohonan 265/PAN.MK/e-AP3/12/2024. Laporan tersebut dibuat sejak Rabu (11/12/2024) malam lalu.
Padahal, pengumuman gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2024-2029 sudah di depan mata. Namun, sebelum penetapan, ada satu langkah lagi yang perlu dilakukan pihak penyelenggara, yakni tahapan penanganan perselisihan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Pada situs MKRI itu, form permohonan dengan nomor tersebut berisikan pokok perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Gubernur Kalimantan Timur Tahun 2024. Pengajuan gugatan ini terdata dilakukan pada 11 Desember 2024 pukul 14.57 WIB.
Dalam keterangan situs MKRI, Isran Noor dan Hadi Mulyadi memberikan kuasa kepada Jaenal M, dkk sebagai pemohon. Sementara untuk Termohon adalah KPU Kaltim.
Baca Juga: UMP Kaltim 2025 Naik Jadi Rp 3,57 Juta, Berlaku 1 Januari
Melalui permohonan gugatan tersebut, Presisi.co--Jaringan Suara.com, mencoba mengkonfirmasi kepada tim kuasa hukum Isran-Hadi perihal informasi tersebut. Namun, sampai berita ini dinaikkan, tim kuasa hukum Isran-Hadi belum dapat memberikan tanggapan.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kaltim sudah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat provinsi untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur tahun 2024.
Acara itu berlangsung di Harris Hotel Samarinda pada 8-9 Desember 2024 dengan dihadiri oleh Anggota KPU se-Kaltim, Bawaslu, dan saksi dari kedua Pasangan calon (Paslon).
Dari hasil rekapitulasi, Isran Noor dan Hadi Mulyadi dinyatakan tertinggal jauh dari pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji dalam hasil rekapitulasi. Ada selisih 202.606 suara di antara mereka, yakni tercatat Isran-Hadi sebanyak 793.793 sedangkan Rudy-Seno sebanyak 996.399 suara.
Uniknya, setelah hasil quick count menyatakan Rudy-Seno memenangkan pilkada, Rudy Mas'ud diketahui mengunjungi Jokowi pada Selasa, 3 Desember 2024. Rudy Mas’ud mengaku, faktor “Jokowi Effect” turut berkontribusi pada keberhasilannya memenangkan Pilgub Kaltim 2024.
Baca Juga: Tertunda Sejak November, Pembentukan AKD DPRD Kaltim Tunggu Finalisasi
Rudy mengungkapkan, kunjungan tersebut guna bersilaturahmi dengan Jokowi serta mendengarkan nasihat untuk dapat memimpin Kaltim kedepannya.
"Kami berharap mendapatkan bimbingan dari beliau untuk memastikan Kalimantan Timur menjadi lebih baik, terutama dengan peran strategis sebagai ibu kota negara,” pungkas Rudy.
Berita Terkait
-
AKSI TERANG di Likupang, PKT Tanamkan Pentingnya Pelestarian Ekosistem Perairan
-
Sebut Jagoannya Nihil Suara di 3.900 TPS, PDIP: Kecurangan di Pilkada Jatim-Jateng Sangat Brutal
-
Batal Ajukan Gugatan, Pasangan RIDO Resmi Kalah di Pilkada Jakarta
-
Andika-Hendrar Ajukan Gugatan ke MK, PDIP Dalilkan Keterlibatan Aparat di Pilkada Jateng
-
Ajukan Gugatan, PDIP Sebut Ada Kecurangan TSM di Pilkada Jatim: 3.900 TPS Suara Bu Risma 0
Terpopuler
- Ancaman Terkait Gus Miftah Jadi Kenyataan, Video Aib Clara Shinta Kini Disebar
- Rafael Alun Part 2? KPK Didesak Periksa Dedy Mandarsyah Ayah Mahasiswa Biang Kerok Penganiayaan Dokter
- Latar Belakang Irfan Hakim yang Didesak Gantikan Gus Miftah: Lulusan Fakultas Dakwah, Anak Juragan Haji
- Elkan Baggott: Sampai Bertemu Lagi
- Turun dari Toyota Alphard, Gaya Cipika-cipiki Gus Miftah dan Mayor Teddy Jadi Sorotan
Pilihan
-
Jokowi Effect dan Selisih Suara Besar Warnai Sengketa Pilgub Kaltim
-
Presiden Prabowo Akan Mulai Berkantor di IKN pada 2028, Analis: Belum Tentu Ibu Kota Pindah
-
Tingkat Partisipasi Pemilih di Kaltim Jadi Sorotan: Kota Besar Kalah dari Daerah
-
Syarat dan Visa yang Dibutuhkan untuk Kerja di Australia, WNI Bisa Lamar!
-
Sejarah! Jay Idzes, Pemain Timnas Indonesia Pertama Cetak Gol di Liga Italia
Terkini
-
Wamenkop Resmikan Koperasi Kaum SI Kaltim, Kolaborasi Perkuat Ekonomi Rakyat
-
Jokowi Effect dan Selisih Suara Besar Warnai Sengketa Pilgub Kaltim
-
Presiden Prabowo Akan Mulai Berkantor di IKN pada 2028, Analis: Belum Tentu Ibu Kota Pindah
-
Tingkat Partisipasi Pemilih di Kaltim Jadi Sorotan: Kota Besar Kalah dari Daerah
-
Program PTSL Capai 95,7%, Menteri Nusron Wahid Serahkan Sertipikat di Kaltim