SuaraKaltim.id - Guru Besar Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Eko Priyo Purnomo menekankan, pentingnya dasar hukum yang tegas untuk memastikan kelancaran proses pemindahan pemerintahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera merancang undang-undang bersama DPR RI untuk menetapkan tanggal resmi pemindahan ibu kota. Hal itu ia sampaikan di Jakarta, Rabu (11/12/2024) lalu.
"Tanpa regulasi yang jelas, kepastian hukum, investasi, dan politik lingkungan terkait IKN akan terancam. Untuk itu, sebuah keputusan presiden atau undang-undang harus diteken, memastikan bahwa perpindahan pemerintahan ke IKN dilakukan pada 2028," ujar Prof. Eko, dikutip dari ANTARA, Rabu (18/12/2024).
Fasilitas Dasar dan Adaptasi Jadi Prioritas
Baca Juga: Presiden Prabowo Akan Mulai Berkantor di IKN pada 2028, Analis: Belum Tentu Ibu Kota Pindah
Selain aspek hukum, Prof. Eko menyoroti pentingnya penyediaan fasilitas dasar bagi aparatur sipil negara (ASN) yang akan pindah ke IKN.
Baginya, kebutuhan seperti perumahan, sekolah untuk anak ASN, layanan kesehatan, hingga pasar harus menjadi perhatian utama agar proses transisi berjalan lancar.
"ASN yang dipindahkan beserta keluarganya membutuhkan jaminan fasilitas dasar. Tanpa itu, proses pemindahan justru akan menimbulkan ketidakpastian dan kesulitan sosial bagi mereka," tambahnya.
Lebih jauh, ia juga menyoroti pentingnya pelibatan masyarakat lokal dan adaptasi sosial di wilayah IKN. Menurut Prof. Eko, masyarakat lokal dan pendatang, termasuk ASN, harus disiapkan untuk hidup berdampingan dalam lingkungan baru yang didukung infrastruktur modern.
Peran IKN sebagai Pusat Politik Tahun 2028
Baca Juga: Drama Tak Berujung: ASN Batal Pindah ke IKN, dari 2024 ke Lebaran 2025, Gimana Akhirnya?
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, sebelumnya menyatakan bahwa pemerintahan akan dipindahkan ke IKN setelah infrastruktur utama—seperti kantor eksekutif, legislatif, dan yudikatif—siap beroperasi penuh.
"Pemerintahan akan pindah setelah IKN mampu menjalankan fungsinya sebagai ibu kota politik pada 2028," ujar Hasan.
Dengan target tersebut, pemerintah dihadapkan pada tantangan besar, mulai dari penyelesaian infrastruktur hingga memastikan integrasi sosial dan ekonomi di IKN. Kejelasan hukum dan kesiapan fasilitas menjadi faktor krusial yang dapat menentukan keberhasilan proyek ambisius ini.
Angle baru: Fokus pada persiapan matang, regulasi hukum, dan peran IKN sebagai pusat politik pada tahun 2028, serta tantangan sosial dan infrastruktur dalam transisi pemerintahan.
Berita Terkait
-
Aturan Jilbab Iran: UU Kontroversial Ditangguhkan Setelah Kecaman Global
-
Kaleidoskop 2024: ASN Molor Pindah, Beda Jokowi dan Prabowo soal Ngantor di IKN
-
Suriah Bubarkan Semua Kelompok Bersenjata! HTS Umumkan Era Baru Tanpa Milisi
-
Sempat Labeli HTS Teroris, AS Akui Sudah Kontak Langsung dengan Penguasa Baru Suriah
-
Cek Fakta: Pembangunan IKN Mangkrak dan Timbulkan Kerugian
Terpopuler
- Gus Miftah Malu Lihat Ceramah Ustaz Maulana di TV: Gak Pantas Dakwah Pecicilan!
- Akhirnya Menang Lawan Timnas Indonesia, Kiper Vietnam: Bukan Skuad Terkuat, Fisik Mereka...
- Shin Tae-yong: Elkan Baggott Bisa Jadi Tumpuan Pertahanan Kami
- Staf Gibran Gusur Jemaah Lain di Masjid Demi Wapres Salat di Saf Depan, Buya Yahya: Haram!
- Gibran Diteriaki Fufufafa saat Datangi Lokasi Kebakaran, Auto Kena Tegur Aparat
Pilihan
-
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Terancam Stagnasi, Kebijakan Pajak Prabowo Jadi Kendala Utama
-
Salahkan Media, Natalius Pigai Ngaku Tak Tahu Soal Konflik Tambang dan Masyarakat Adat di Paser: Gimana Kita Bisa Tahu?
-
IKN Tunggu Keputusan Presiden: Jakarta Masih Jadi Ibu Kota Sementara
-
Musim Hujan Normal, Tapi Berisiko: BMKG Samarinda Imbau Warga Tetap Siaga
-
149 Jiwa di Bontang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan Ekstrem
Terkini
-
Salahkan Media, Natalius Pigai Ngaku Tak Tahu Soal Konflik Tambang dan Masyarakat Adat di Paser: Gimana Kita Bisa Tahu?
-
IKN Tunggu Keputusan Presiden: Jakarta Masih Jadi Ibu Kota Sementara
-
Musim Hujan Normal, Tapi Berisiko: BMKG Samarinda Imbau Warga Tetap Siaga
-
149 Jiwa di Bontang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan Ekstrem
-
Perlunya Aturan Tegas untuk Kepastian Pemindahan Pemerintahan ke IKN 2028, Kata Guru Besar UMY