SuaraKaltim.id - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) terus memacu upaya rehabilitasi mangrove di Kalimantan Timur (Kaltim) melalui program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR).
Program ini ditargetkan memulihkan mangrove seluas 30.046 hektar di wilayah Kaltim dalam kurun waktu 2024 hingga 2027 nanti. Hal itu disampaikan rovincial Project Implementation Unit (PPIU) Manager, BRGM Kaltim, Asman Azis, Senin (23/12/2024) lalu.
"Kami melaksanakan rehabilitasi mangrove di enam kabupaten di Kaltim, yaitu Kutai Kartanegara, Bontang, Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, dan Paser," ujar Asman, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin (30/12/2024).
Pada 2024, BRGM memulai rehabilitasi seluas 4.445 hektar di tiga kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar), yakni Muara Badak, Anggana, dan Muara Jawa. Program ini melibatkan 34 kelompok masyarakat, termasuk Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Baca Juga: BEM KM Unmul Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Bebani Rakyat Kecil
"Pelaksanaan program ini berbasis padat karya, di mana masyarakat langsung terlibat dalam penanaman, persiapan bibit, dan pembersihan lahan. Anggaran disalurkan langsung dari bendahara negara ke rekening kelompok atau individu," tambah Asman.
Dalam pelaksanaannya, BRGM menerapkan prinsip silvofishery, yaitu menggabungkan rehabilitasi mangrove dengan aktivitas ekonomi tambak. Hal ini bertujuan menjaga keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan produktivitas ekonomi masyarakat.
"Kami memastikan keberlanjutan tambak ramah lingkungan, di mana mangrove menjadi habitat alami udang, kepiting, dan ikan. Dengan begitu, produktivitas tambak dapat meningkat setiap tahunnya," jelasnya.
Program ini juga melibatkan berbagai pihak, seperti akademisi, LSM, dan aparat hukum, untuk memastikan transparansi anggaran dan akuntabilitas pelaksanaan.
"Kami berharap program ini berjalan sesuai target dan dapat memperkuat ekosistem mangrove sebagai penopang ekonomi dan pelindung pesisir," tutur Asman.
Baca Juga: Penerimaan Pajak Kalimantan Timur dan Utara Capai 87% Target, PPh Non-Migas Dominasi
Berita Terkait
-
Tol di Sumatera, Kalimantan, dan Bali Dipadati Kendaraan! Ini Pemicunya
-
Nissan Tengah 'Cari Jodoh' untuk Kembangkan Bisnisnya, Sudah Move-on dari Honda?
-
PKT Buka Posko Mudik BUMN di Bandara Sepinggan
-
Pupuk Kaltim Fasilitasi 366 Pemudik Asal Bontang dan Samarinda
-
Siapkan Stok Pupuk Subsidi Lebih Dari 257 Ribu Ton, Pupuk Kaltim Dukung Ketahanan Pangan
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital
-
Gakkum KLHK Usut Kasus Hit and Run Penambangan Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
-
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
-
BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim
-
Banjir di Jantung IKN, Alarm Dini untuk Infrastruktur Penyangga