SuaraKaltim.id - Program Medical Check Up (MCU) gratis di Kota Bontang siap dilaksanakan. Namun, pelaksanaannya masih menunggu kepastian nomenklatur dari Pemerintah Pusat. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, Bahtiar Mabe, menjelaskan bahwa program ini sudah mendapatkan petunjuk teknis (juknis) terkait pelaksanaan, namun ada beberapa hal yang perlu dipastikan sebelum dijalankan.
Bahtiar menyebutkan bahwa sesuai juknis, Pemerintah Pusat hanya akan menanggung biaya pemeriksaan gratis bagi 36 persen dari total jumlah penduduk di setiap daerah. Berdasarkan data jumlah penduduk Bontang pada 2023 yang mencapai 189.968 orang, hanya 68.388 orang yang dapat memperoleh fasilitas MCU gratis ini.
"Kalau pusat hanya tanggung 36 persen. Terus sisanya gimana? Makanya kami masih tunggu juga ini kepastiannya," kata Bahtiar, dilansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (15/01/2025).
Tantangan Pelaksanaan Program
Baca Juga: Profesor Unmul: MBG Penting untuk Siswa Kurang Mampu di Kalimantan Timur
Selain masalah jumlah penerima manfaat, pelaksanaan program ini juga menghadapi kendala terkait lokasi pemeriksaan. Bahtiar mengungkapkan bahwa jika pemeriksaan hanya dilakukan di Puskesmas, maka dikhawatirkan tidak semua pasien dapat terlayani dengan optimal, mengingat keterbatasan fasilitas.
Saat ini, Bontang hanya memiliki enam Puskesmas yang tersebar di tiga kecamatan, yakni dua Puskesmas di Bontang Utara, tiga di Bontang Selatan, dan satu di Bontang Barat. Dengan jumlah tersebut, Bahtiar menilai Puskesmas akan kewalahan jika harus menangani ribuan pasien untuk program MCU gratis.
"Soal tempat juga masih kami bahas. Terus agar tidak tebang pilih, kualifikasi penerima juga masih ditunggu," ujarnya.
Upaya Pemkot untuk Memperluas Cakupan
Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang saat ini tengah mencari solusi agar seluruh warga Bontang dapat terakomodir dalam program MCU ini. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk menanggung biaya pemeriksaan bagi sisa warga yang tidak ditanggung Pemerintah Pusat.
Baca Juga: Rp 17 Ribu untuk Porsi MBG Pelajar Kaltim, Pengamat: Harusnya di Atas Rp 25 Ribu
Namun, Bahtiar menegaskan bahwa keputusan tersebut akan bergantung pada kondisi keuangan daerah.
"Masih banyak loh itu sisanya. Mau gimana. Kalau ditanggung pakai APBD, kita lihat juga memadai atau tidak," katanya.
Pemkot Bontang berkomitmen untuk membahas rencana ini lebih lanjut, termasuk menyusun kualifikasi penerima manfaat agar pelaksanaan program dapat berjalan adil dan merata. Bahtiar berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk memastikan program ini bisa segera dijalankan tanpa kendala berarti.
Menunggu Kepastian
Sampai saat ini, Dinkes Bontang masih menunggu arahan lebih lanjut dari Pemerintah Pusat terkait pelaksanaan program. Bahtiar berharap keputusan segera keluar sehingga persiapan di tingkat daerah dapat dimatangkan.
Program MCU gratis ini diharapkan menjadi salah satu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Bontang. Namun, tantangan dalam hal teknis dan pendanaan harus segera diselesaikan agar program ini dapat berjalan efektif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Berita Terkait
-
Komisi IX DPR Usulkan UU BGN dan Makan Bergizi Gratis agar Berlaku Jangka Panjang
-
Ketimbang Pakai Dana Zakat, Golkar Sarankan Konglomerat Ikut Danai Program Makan Gratis
-
Pantesan Mahfud MD Ngomel: Taksiran Pajak Mobil RI 36 Raffi Ahmad Setara 7 Ribu Lebih Porsi Makan Bergizi Gratis
-
Diunggah Guru, Menu Makan Bergizi Gratis di SMK Papua Pegunungan Tuai Pujian: Nasi dan Sayurnya ...
-
Profil Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua DPD Usul Program Makan Gratis Dibiayai Zakat
Tag
Terpopuler
- Pengacara Vadel Badjideh Bawa Kabar Buruk Lagi dari Laura Meizani: Ada yang Tidak Beres
- Profil Irfan Bachdim: Eks Bomber Timnas Indonesia, Asisten Pelatih Patrick Kluivert
- Melancong ke Korea, Muka Bengkak Nagita Slavina Jadi Omongan: Perawatan atau Oplas?
- Ole Romeny: Kalau Tidak Bisa Cetak Gol....
- Sikap Sule ke Keluarga Mahalini Disorot, Warganet: Jadi Tahu Kenapa Mau Login
Pilihan
-
Maka Motors Luncurkan Motor Listrik Cavalry: Bisa Ngecas Sambil Jalan, Tempuh 160 Km
-
Kronologi Kisruh Coretax: Fakta di Balik Sistem Pajak Sering Error dan Penjelasan DJP!
-
Heboh Alex Pastoor Analisa Laga Timnas Indonesia, Netizen: Ya Ampun Udah Kerja Aja
-
Kembali ke Era Gus Dur? Warganet Bagikan Cerita Suka Duka Libur Sekolah Satu Bulan Selama Ramadan
-
TikTok Dilarang di AS, Jutaan Pengguna Mendadak 'Migrasi' ke Aplikasi Rednote
Terkini
-
Prabowo Berkantor di IKN pada 2028: Kesiapan Infrastruktur Jadi Kunci Utama
-
3.927 Siswa di Kukar Menunggu Program Makan Bergizi Gratis yang Kembali Ditunda
-
MCU Gratis Bontang: 36 Persen Ditanggung Pusat, Bagaimana Nasib Sisanya?
-
Ali Ahmad: Pemindahan ASN ke IKN Butuh Realisme, Bukan Janji Manis
-
Dinilai Tidak Profesional, Ketua Bawaslu Kaltim Siap Bawa Dokumen dan Bukti ke MK