SuaraKaltim.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada 6 Januari 2025 secara nasional belum terlaksana di Kota Samarinda, bahkan mengalami penundaan.
Rencana awal, Pemerintahan Kota (Pemkot) Samarinda menjadwalkan pelaksanaanya pada 13 Januari 2025. Namun, tertunda akibat masih adanya proses administrasi yang perlu diselesaikan.
Sebelumnya, pada Desember lalu, uji coba program telah dilakukan di tiga sekolah di Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu. Yaitu di TK Kartika V-11, SDN 004, dan SMPN 4. Dari uji coba tersebut diketahui biaya untuk satu porsi makan bergizi di Samarinda mencapai Rp15 ribu.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan dukungan penuh pemkot terhadap program nasional ini. Menurutnya, koordinasi terus dilakukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan MBG di Samarinda.
“Kami tegak lurus dengan pemerintah pusat. Kalau ada kekurangan sana-sini, sudah selayaknya pemerintah daerah ikut membantu,” ujar Andi Harun, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Rabu (15/01/2025).
Ia juga menanggapi anggaran Rp 10 ribu yang ditetapkan untuk setiap porsi makanan bergizi gratis. Menurutnya, anggaran yang memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota 2025 sebesar 6,5 persen sudah cukup untuk menyediakan makanan bergizi.
“Namun, kita tidak boleh hanya memandang dari satu aspek saja. Misalnya, dengan anggaran itu mungkin untung bagi penyedia kecil, tapi kita harus lihat secara keseluruhan,” jelasnya.
Andi Harun menambahkan, jika ditemukan kekurangan dalam pelaksanaan program ini, Pemkot Samarinda siap untuk berkontribusi.
“Kalaupun kurang, saya kira pemerintah Kota Samarinda akan ikut serta dalam mensukseskan kegiatan program makan bergizi gratis ini,” tambahnya.
Baca Juga: Profesor Unmul: MBG Penting untuk Siswa Kurang Mampu di Kalimantan Timur
Menanggapi pertanyaan apakah kekurangan anggaran akan dimasukkan ke dalam APBD, Andi Harun menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap koordinasi.
“Nanti akan kita update kepada teman-teman semuanya. Kami akan melakukan koordinasi terlebih dahulu,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Asli Nuryadin menjelaskan penundaan terjadi atas keputusan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Saya menerima informasi bahwa sementara ditunda lagi oleh tim SPPG,” ungkap Asli.
Meski demikian, Asli memastikan program ini nantinya akan mencakup seluruh siswa sekolah, baik negeri maupun swasta.
“Persiapannya harus matang. Jika sudah siap, semua siswa akan mendapatkan manfaatnya,” ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
6 Mobil Matic Bekas 50 Jutaan, Desain Modern dengan Segala Kepraktisannya
-
6 Mobil Matic Bekas yang Ideal untuk Pemula: Praktis, Efisien dan Bertenaga
-
Samarinda Masuk Peta Ekspansi Ritel ASICS di Indonesia
-
Mobil Kecil Boleh Melintas di Jalan Tol IKN saat Nataru, Berikut Ini Jadwalnya
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat