SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) diminta untuk mengoptimalkan lahan rawa sebagai area persawahan guna meningkatkan produksi pangan yang akan menyuplai kebutuhan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Andi Trasodiharto, mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) telah mendorong optimalisasi lahan rawa tersebut.
"Pemerintah kabupaten diminta lakukan optimalisasi lahan rawa dijadikan sawah oleh Kementan," ujarnya di Penajam, Selasa (25/02/2025), dikutip dari ANTARA, Rabu (26/02/2025).
Optimalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan hasil panen padi di Kabupaten PPU agar dapat memenuhi kebutuhan pangan di wilayah IKN yang sedang dibangun di sebagian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Untuk mendukung perencanaan ini, Pemkab PPU menggandeng Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
"Penyusunan perencanaan bekerja sama dengan Unmul, seperti potensi lahan maupun perencanaan saluran irigasi, pintu air, dan fasilitas pertanian lainnya yang dibutuhkan petani," jelas Andi.
Menurutnya, lahan rawa yang berpotensi dioptimalkan cukup luas, terutama di Kecamatan Babulu, yang mencakup 10 desa. Selain itu, terdapat lahan rawa di tiga desa/kelurahan di Kecamatan Waru serta dua desa/kelurahan di Kecamatan Penajam yang juga berpotensi dijadikan sawah.
Saat ini, pemerintah sedang melakukan pendataan dan identifikasi lahan yang siap dioptimalkan. Kementan menargetkan 5.896 hektare lahan rawa di Kabupaten PPU dapat dikonversi menjadi sawah produktif.
"Kami optimistis itu tercapai melihat potensi yang ada, dan optimalisasi lahan rawa dapat tingkatkan produksi beras," tambahnya.
Kini, luas lahan pertanian produktif di Kabupaten PPU mencapai 14.070 hektare dengan hasil panen sekitar 3-4 ton per hektare dalam satu musim. Dengan pola panen dua kali dalam setahun, kabupaten ini terus mengalami surplus beras.
Baca Juga: Di Tengah Efisiensi Anggaran, Pemkab PPU Utamakan Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur IKN
"Setiap tahun mengalami surplus beras, pada 2024 hasil panen padi mencapai 50.672 ton. Apabila ada penambahan persawahan melalui optimalisasi lahan rawa, dipastikan produksi beras meningkat," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!