SuaraKaltim.id - Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan bahwa program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dijalankan sepanjang 2024 berhasil menjadi instrumen penting dalam pengendalian inflasi di daerah.
Dengan total 577 kali pelaksanaan GPM, Kaltim mampu menjaga inflasi tetap rendah di angka 1,47 persen, lebih baik dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 1,57 persen.
"Tahun ini tentu GPM masih menjadi giat prioritas dalam upaya mengendalikan inflasi karena 577 kali GPM tahun lalu cukup efektif, namun berapa kali GPM tahun ini akan digelar, tentu menyesuaikan situasi perkembangan harga dan stok komoditas," ujar Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto, dikutip dari ANTARA, Selasa (11/03/2025).
Menurut Budi, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, keberhasilan GPM tak lepas dari sinergi antara BI, TPID, serta pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Baca Juga: Pedagang Kantin Mengeluh, MBG di Samarinda Dinilai Belum Berikan Dampak Positif ke UMKM
Dengan pendekatan strategi 4K—keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif—BI bersama TPID terus berupaya menjaga stabilitas harga di pasar.
Lebih lanjut, Budi menyoroti tantangan utama dalam pengendalian harga di Kaltim, yaitu tingginya ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah yang mencapai 70 persen.
Oleh karena itu, langkah strategis yang diambil adalah memastikan distribusi tetap lancar serta mendorong peningkatan produktivitas lokal untuk mengurangi ketergantungan tersebut.
"Salah satu faktor yang menyebabkan fluktuasi harga di Kaltim adalah ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah, yakni rata-rata mencapai 70 persen, sehingga cara yang dilakukan antara lain memastikan distribusi barang lancar dan mengupayakan menaikkan produktivitas lokal," jelasnya.
Menjelang Idul Fitri, BI dan TPID juga meningkatkan pemantauan harga serta memastikan ketersediaan bahan pokok tetap aman guna mengantisipasi potensi lonjakan harga.
Baca Juga: Harga Sayur dan Ikan Melonjak Akibat Banjir, Inflasi Balikpapan Diklaim Masih Terkendali
Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat menjaga inflasi Kaltim tetap terkendali, mendukung daya beli masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Berita Terkait
-
Serapan Bulog Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras
-
Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Perum Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih
-
Mentan Amran Berupaya Berantas Mafia Pangan, Mahfud MD: Jangan Takut!
-
Tanam Perdana Cetak Sawah di Kapuas: Strategi Wujudkan Swasembada Pangan
-
Ketika Pekarangan Jadi Sumber Pangan Keluarga
Tag
Terpopuler
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- 1 Detik Resmi Jadi WNI, Pascal Struijk Langsung Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Inggris
- Mobil Bekas Toyota di Bawah Rp100 Juta: Pilihan Terbaik untuk Kantong Hemat
- Sudahlah Lupakan Elkan Baggott, Pemain Berdarah Jakarta Ini Lebih Niat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
Geely Indonesia Beri Sinyal Kuat Akan Perkenalkan Geome Xingyuan di GIIAS 2025
-
LDA Keraton Solo: Wacana Pembentukan DIS Sempat Diajukan ke MK
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
Terkini
-
Pindah ke IKN Masih Tunggu Arahan, BKN Sudah Siapkan Fitur Khusus ASN
-
Diskominfo Kaltim Dorong Lompatan Digital lewat Superapp dan Satu Data
-
War Link DANA Kaget Terkini: Siapa Cepat Cuan Didapat
-
Dua Karyawan RS Haji Darjad Dipecat Setelah Adukan Masalah Gaji
-
IKN Mulai Hidup: Hunian, Kantor, dan Transportasi Sudah Beroperasi