SuaraKaltim.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menegaskan bahwa keterlibatan pihak sekolah dan orang tua sangat penting dalam upaya pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Anggota DPRD PPU, Adla Dewata, di Penajam, Minggu (30/03/2025).
"Peran orang tua dan sekolah juga penting, bukan saja pemerintah yang tangani pencegahan perundungan," ujarnya, disadur dari ANTARA, Rabu (02/04/2025).
Ia menjelaskan bahwa perundungan dapat berdampak buruk baik secara fisik maupun psikis terhadap individu yang menjadi korban, serta mempengaruhi karakter pelaku dan korban itu sendiri.
Baca Juga: Minim Respons, Layanan Kesehatan Gratis di Wilayah IKN Sepi Peminat
Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU dengan dukungan DPRD telah membentuk satuan tugas (satgas) yang bertugas melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi anak-anak guna mencegah kasus perundungan.
"Pemerintah kabupaten bersama sekolah dan orang tua bisa bekerja sama untuk cegah dan tangani perundungan," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya sosialisasi secara berkelanjutan dalam upaya pencegahan perundungan.
"Harus digalakkan dan disosialisasikan cegah perundungan, semua harus turun tangan karena anak-anak harus dilindungi," kata Adla Dewata.
Sementara itu, Anggota DPRD PPU lainnya, Budi Sarwoto, menyarankan agar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk menyusun sistem pengawasan terhadap perundungan di lingkungan pendidikan.
Baca Juga: Polres PPU Amankan Arus Mudik Lebaran 2025 di Jalur Tol IKN
Menurutnya, latar belakang sosial pelaku dan korban sering kali berperan dalam terjadinya kasus perundungan.
"Pemerintah kabupaten juga harus didukung sekolah dan orang tua agar perundungan dapat dicegah," ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa satgas yang telah dibentuk harus turun langsung untuk mencegah berbagai bentuk kekerasan, terutama terhadap anak dan perempuan, yang menjadi perhatian utama pemerintah.
Berdasarkan catatan dari dinas terkait, sepanjang tahun 2023 hingga 2024 terdapat 77 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, dengan 54 korban merupakan anak-anak dan 23 korban lainnya adalah perempuan, demikian disampaikan oleh Budi Sarwoto.
Bahaya Perundungan: Dampak Serius bagi Korban dan Pelaku
Perundungan atau bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara berulang dengan tujuan menyakiti atau mengintimidasi seseorang.
Fenomena ini bisa terjadi di berbagai lingkungan, seperti sekolah, tempat kerja, bahkan di media sosial. Perundungan tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pada pelaku dan lingkungan sosial secara keseluruhan.
Dampak Perundungan bagi Korban
Korban perundungan sering kali mengalami berbagai dampak negatif, baik secara fisik maupun psikologis. Beberapa efek yang dapat muncul antara lain:
- Gangguan Kesehatan Mental – Korban perundungan rentan mengalami stres, kecemasan, depresi, dan bahkan berpikir untuk bunuh diri.
- Penurunan Prestasi Akademik – Anak-anak yang mengalami perundungan sering kali kehilangan motivasi belajar dan sulit berkonsentrasi di sekolah.
- Masalah Kesehatan Fisik – Sakit kepala, gangguan tidur, dan kelelahan kronis bisa menjadi akibat dari tekanan mental yang dialami korban.
- Kesulitan dalam Hubungan Sosial – Korban sering kali menarik diri dari lingkungan sosial dan merasa tidak percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.
Dampak Perundungan bagi Pelaku
Pelaku perundungan tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga diri mereka sendiri. Beberapa dampak yang dapat dialami pelaku antara lain:
- Peningkatan Perilaku Agresif – Jika tidak dihentikan, pelaku cenderung mengembangkan sifat agresif yang bisa berlanjut hingga dewasa.
- Masalah Hukum di Masa Depan – Banyak kasus perundungan berujung pada tindakan kriminal, yang bisa berdampak buruk bagi masa depan pelaku.
- Kesulitan dalam Hubungan Sosial – Pelaku sering kali tumbuh menjadi individu yang kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Peran Orang Tua dan Sekolah dalam Pencegahan Perundungan
Pencegahan perundungan membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, terutama orang tua dan pihak sekolah. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Meningkatkan Kesadaran – Sosialisasi tentang bahaya perundungan harus dilakukan sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah.
- Membuka Ruang Komunikasi – Anak-anak perlu merasa nyaman untuk berbicara dengan orang tua atau guru jika mengalami perundungan.
- Menegakkan Aturan yang Tegas – Sekolah harus memiliki kebijakan yang jelas terkait perundungan dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku.
- Membentuk Lingkungan yang Aman dan Positif – Mendorong budaya saling menghargai dan mendukung dapat mencegah perilaku perundungan berkembang.
Perundungan bukanlah masalah sepele. Jika tidak ditangani dengan serius, dampaknya bisa berkepanjangan dan menghancurkan kehidupan seseorang.
Oleh karena itu, semua pihak harus mengambil peran dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari perundungan.
Berita Terkait
-
Collective Moral Injury, Ketika Negara Durhaka pada Warganya
-
Bertemu Bobby Nasuition, Mensos Sebut Akan Ada 4 Sekolah Rakyat di Sumut
-
Sosok Orang Tua Titiek Puspa, Benarkah Ada Keturunan Tionghoa?
-
Potret Yamaha NMAX Seharga XMAX, Apa Istimewanya?
-
Telkom Kenalkan Teknologi AI Baru untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
Terkini
-
Dari Warung Kecil hingga Jutaan Rupiah, Berikut Kisah Sukses Warung Bu Sum Berkat Bantuan BRI
-
Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital
-
Gakkum KLHK Usut Kasus Hit and Run Penambangan Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
-
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
-
BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim