Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 14 April 2025 | 19:36 WIB
Akses Baru ke IKN, PPU Anggarkan Rp 50 Miliar Bangun Jalan Penghubung. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) tengah melaksanakan pembangunan jalan yang menghubungkan wilayah tersebut dengan Kota Nusantara, ibu kota Indonesia yang tengah dibangun di Kecamatan Sepaku.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten PPU, Petriandy Ponganton Pasulu, di Penajam, Senin (14/04/2025).

"Proses pelaksanaan pembangunan jalan konektivitas Kota Nusantara, tunggu Kabupaten Penajam bangun jalan hubungkan dengan ibu kota Indonesia," kata Petriandy, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Petriandy menjelaskan, setelah dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 Kabupaten PPU terbit, anggaran tersebut akan disesuaikan dengan DPA, dan proyek pembangunan jalan langsung akan dilelang.

Baca Juga: Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital

Dia memperkirakan bahwa pembangunan jalan ini akan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten PPU, karena jalan tersebut akan melewati Pelabuhan Benuo Taka milik pemerintah kabupaten yang terletak di Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam.

"Infrastruktur jalan yang bakal dibangun ini juga menjadi akses alternatif menuju Kota Nusantara, sehingga tidak perlu selalu melalui jalan provinsi jika ingin menuju ibu kota Indonesia."

"Karena menjadi jalur alternatif menuju Kota Nusantara selain jalan provinsi, proyek jalan ini masuk dalam skala pembangunan prioritas dalam APBD kabupaten," tambahnya.

Rencana pembangunan jalan tersebut sepanjang 12 kilometer, yang sebagian besar berupa jalan tanah, akan ditingkatkan menggunakan material semen atau beton sepanjang delapan kilometer, sesuai dengan anggaran yang tersedia.

Pengerjaan jalan tersebut diperkirakan akan dimulai tahun ini setelah DPA diterbitkan oleh Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten PPU, dengan dana sebesar Rp 50 miliar.

Baca Juga: Banjir di Jantung IKN, Alarm Dini untuk Infrastruktur Penyangga

Petriandy Ponganton Pasulu menjelaskan bahwa jalan tersebut akan menghubungkan kawasan peruntukan industri di Kelurahan Buluminung hingga Kilometer 10 Simpang Silkar di Desa Girimukti, serta terhubung ke jalan menuju Kota Nusantara.

Ilustrasi orang utan. [Ist]

Demi Masa Depan Orang Utan, Pulau Suaka Dibangun di Tengah IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Kementerian Kehutanan dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian orang utan dan ekosistem sekitarnya.

Langkah ini sejalan dengan konsep "forest city" yang mengedepankan pelestarian flora dan fauna.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui pembangunan Pulau Suaka Orang Utan yang berlokasi di Pulau Kelawasan, Teluk Balikpapan.

Prosesi syukuran pembangunan dilakukan pada Rabu (9/4) di Desa Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang termasuk dalam wilayah IKN.

Hal itu disampaikan oleh Kepala OIKN Basuki Hadimuljono di Nusantara, Kamis (10/04/2025) kemarin.

“Dengan adanya IKN, kawasan Pulau Suaka Orang Utan di Pulau Kelawasan, kini statusnya telah ditingkatkan menjadi kawasan lindung, sehingga memiliki kekuatan hukum dalam pelestarian,” ujar Basuki, disadur dari ANTARA, Minggu (13/04/2025).

Pulau Kelawasan yang mencakup area seluas 14 hektare ini memiliki kekayaan ekologi dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi.

Karena potensi tersebut, kawasan ini dikembangkan sebagai habitat yang aman, berkelanjutan, dan edukatif bagi orang utan jantan dominan yang memiliki ciri khas berupa pipi lebar.

Pulau ini dirancang sebagai tempat perlindungan jangka panjang bagi orang utan jantan yang tidak memungkinkan untuk dilepasliarkan kembali ke alam.

Untuk menunjang kehidupan mereka, fasilitas yang tersedia dibangun menyerupai habitat alami agar mendorong perilaku alami satwa.

Beberapa fasilitas penting di antaranya adalah shelter sebagai tempat berteduh, feeding platform untuk pemberian pakan harian yang juga dilengkapi dengan kolam air minum, serta area feeding plus yang digunakan untuk perawatan dan pemeriksaan kesehatan orang utan.

“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada Yayasan Arsari Djojohadikusumo atas kegiatan lingkungan ini. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat terus kita lanjutkan dengan lebih baik,” kata Basuki.

Ketua YAD, Hashim Djojohadikusumo, menjelaskan bahwa gagasan pembangunan kawasan tersebut sebagai suaka bagi orang utan yang sudah lanjut usia berangkat dari kenyataan bahwa mereka tidak lagi mampu bertahan hidup di alam bebas.

“Banyak orang utan dewasa yang kalau dilepasliarkan pasti mati karena mereka kesulitan mencari makan, maka kami carikan lingkungan yang nyaman bagi orang utan dewasa di alam yang terbuka, kemudian Pulau Kelawasan menjadi tempat yang cocok setelah dilakukan survei,” tuturnya.

Load More