Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 01 Juli 2025 | 21:27 WIB
Batu Dinding Mahakam Ulu (Mahulu). [Ist]

Jika Anda ingin versi lebih naratif, data-driven, atau gaya populer untuk media daring, saya bisa bantu buatkan versi lainnya.

Wisata Literasi, Jembatan Anak-Anak Samarinda Menuju Dunia Buku

Libur sekolah sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dalam mencari aktivitas yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik bagi anak-anak.

Di Samarinda, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur (Kaltim) menjawab kebutuhan itu dengan menghadirkan layanan ramah anak yang terus ditingkatkan meski dibayangi kendala infrastruktur.

Baca Juga: Balikpapan Gencarkan Gotong Royong Lawan Covid-19 dan Cuaca Ekstrem

"Dengan suasana sejuk, koleksi buku beragam, serta pelayanan yang ramah, perpustakaan ini siap menjadi destinasi pilihan keluarga," ujar Pelaksana Tugas Kepala DPK Kaltim, Anita Natalia Krisnawati, disadur dari ANTARA, Selasa, 1 Juli 2025.

Di balik keramahan dan kenyamanan layanan, Anita tak menutup mata pada tantangan yang dihadapi.

Gedung perpustakaan yang sudah berusia tua dan sering tergenang saat hujan membuat penataan koleksi, terutama di area anak-anak, harus ekstra hati-hati.

"Kondisi gedung ini cukup lama, sering kebanjiran kalau hujan. Makanya rak buku di lantai satu, terutama di area layanan anak, tidak kami isi di bagian bawahnya. Khawatir kalau air masuk dan buku-buku rusak," jelasnya.

Meski demikian, upaya perbaikan terus dilakukan, termasuk perawatan fasilitas dasar.

Baca Juga: Cuaca Disalahkan, Data Diabaikan: Ironi Banjir Samarinda 2025

Anita menyebut, meja dan kursi yang sempat rusak perlahan diperbaiki menggunakan anggaran yang tersedia.

Bahkan, ruang laktasi yang semula hanya dibatasi tirai kini dibuat permanen demi kenyamanan pengunjung.

"Meskipun jarang ada ibu menyusui yang datang, kami siapkan ruang laktasi untuk kenyamanan pengunjung, terutama saat ada rombongan yang membawa anak-anak," tambahnya.

Tak hanya fasilitas fisik, program literasi juga menjadi perhatian utama. DPK Kaltim bekerja sama dengan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) untuk menghidupkan suasana membaca melalui sesi mendongeng, terutama bagi anak-anak PAUD dan TK.

"Anak-anak usia TK/PAUD sangat senang kalau ada sesi mendongeng. Mereka juga diajak berkeliling melihat koleksi buku dan ruangan-ruangan," tutur Anita.

Inisiatif ini diperkuat dengan program wisata literasi, yang menurut pustakawan Mardevi Sofia Debora, bertujuan membiasakan anak dengan perpustakaan sejak dini.

Load More