SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu), mempercepat langkah darurat untuk memastikan distribusi pangan tetap berjalan di tengah ancaman kekeringan yang melanda wilayah sungai.
Musim kemarau menyebabkan penyusutan air Sungai Mahakam, yang selama ini menjadi urat nadi transportasi utama, terutama ke kawasan hulu.
Wilayah pedalaman seperti Long Apari kini kesulitan dijangkau karena minimnya akses darat dan kondisi sungai yang mengering.
Dampaknya, pengiriman bahan pokok tersendat dan harga kebutuhan melonjak tajam.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu, Agus Darmawan, saat dihubungi dari Samarinda, Senin, 28 Juli 2025.
"Dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Mahulu sudah bergerak ke hulu mengantar bahan pangan, meski bahan pangan ini hanya untuk warga tidak mampu, tapi ini sangat membantu," kata Agus, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.
Sebagai respons cepat, Pemkab Mahulu juga memutuskan untuk mensubsidi biaya pengangkutan barang kebutuhan pokok menggunakan moda air seperti long boat, speed boat, dan ketinting.
Kebijakan ini disepakati dalam rapat koordinasi lintas sektor yang dipimpin Wakil Bupati Yohanes Avun pada Jumat, 25 Juli 2025.
Agus menyampaikan, kekeringan mulai terasa sejak Rabu, 23 Juli 2025, dan memberikan dampak besar tidak hanya pada mobilitas warga, tetapi juga pada ketahanan pangan, pertanian, ketersediaan air bersih, serta ekonomi lokal.
Baca Juga: Pasang Laut Ancam Pesisir Kaltim 1316 Mei, BMKG Imbau Masyarakat Siaga
Kondisi paling berat terjadi di Kecamatan Long Apari, terutama di tiga kampung terdampak, yakni Kampung Long Apari, Noha Tivab, dan Noha Silat.
Tercatat sebanyak 569 jiwa terdampak langsung, dengan harga kebutuhan pokok melambung tinggi. Beras 25 kg dijual antara Rp800 ribu hingga Rp1 juta per karung, sementara elpiji 12 kg mencapai Rp800 ribu per tabung.
"Kenaikan harga pada beras dan elpiji ini pun diikuti dengan harga bahan pokok lainnya. Kami pun sudah melaporkan kondisi ini ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan telah mengajukan bantuan pangan ke Pemprov Kaltim," ujar Agus.
Guna memperkuat langkah penanganan, BPBD Mahulu juga tengah mempersiapkan penetapan status Siaga Darurat Bencana Kekeringan.
Penetapan ini akan membuka ruang penggunaan dana dari pos Belanja Tidak Terduga (BTT) agar penyaluran bantuan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
Mahulu dan Kubar Prioritas: Gratispol Jadi Alat Pemerataan Pendidikan Kaltim
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Kualitas Hunian di Sekitar IKN Ditingkatkan, 382 RTLH di PPU Direvitalisasi
-
Pemkot Bontang Tindak Tegas ASN Bolos, TPP dan Gaji Siap Dipotong
-
Rp 16,8 Miliar Disiapkan Pemprov Kaltim untuk Pemerataan Tenaga Dokter Spesialis di IGD
-
Tambang Lesu, IKN Muncul Jadi Penyelamat Ekonomi Kaltim
-
Hidran Tak Aktif, Sprinkler Mati: DPRD Kritik Keamanan Hotel Bumi Senyiur