Denada S Putri
Senin, 15 September 2025 | 15:55 WIB
Ilustrasi nyamuk demam berdarah dengue (DBD) (Pexels/Pixabay)

SuaraKaltim.id - Bontang kembali diguncang kabar duka. Dua anak dilaporkan meninggal dunia pada September 2025 ini, diduga kuat akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang dengan menggelar rapat koordinasi darurat pada Senin, 15 September 2025, pagi.

Kepala Dinkes Bontang, Bahtiar Mabe, menegaskan pihaknya tidak ingin berlama-lama menghadapi kasus serius ini.

"Informasi kami memang dapat seperti itu. Ini kami rapat dulu yah apakah memang murni DBD atau ada penyakit bawaan," ucap Bahtiar, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com.

Meski data detail pasien, termasuk usia korban, masih ditelusuri, Dinkes memastikan investigasi segera dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian.

Sementara itu, catatan kasus DBD di Bontang masih cukup tinggi.

Pada September ini saja, terdapat 9 kasus baru, dengan distribusi terbanyak di Kelurahan Tanjung Laut Indah (4 kasus), disusul Berebas Tengah (3 kasus), Loktuan (1 kasus), dan Tanjung Laut (1 kasus).

Bahkan satu pasien di Loktuan terdeteksi mengalami dengue shock syndrome (DSS).

Sejak Januari 2025, jumlah kasus DBD di Bontang sudah mencapai 152 kasus, dengan notifikasi dengue sebanyak 332.

Baca Juga: 1.078 Non-ASN Terdata di BKN Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu Bontang

Angka ini menjadi alarm serius, mengingat pada tahun lalu tercatat 558 kasus DBD dengan hanya satu kasus kematian.

"Kalau benar yah tahun ini meningkat. Tahun lalu hanya 1 yang meninggal," pungkas Bahtiar.

Load More