-
DPRD Kaltim mendesak Pemprov memberi kepastian kerja bagi honorer non-database sembari menunggu regulasi Kementerian PAN-RB.
-
Belanja pegawai Kaltim masih di bawah 18% APBD, sehingga ada ruang fiskal untuk membiayai tenaga honorer.
-
Pendataan honorer non-database masih lemah, jumlah tercatat 600 orang namun diyakini lebih banyak, sehingga perlu validasi dan koordinasi intensif dengan pusat.
SuaraKaltim.id - Nasib ratusan tenaga honorer non-database di Kalimantan Timur (Kaltim) masih menggantung.
Komisi I DPRD Kaltim meminta pemerintah provinsi tidak tinggal diam sembari menunggu regulasi dari Kementerian PAN-RB.
Sekretaris Komisi I DPRD Kaltim, Salehuddin, menilai sudah seharusnya ada langkah nyata untuk memberikan kepastian kerja kepada mereka.
Hal itu disampaikan Salehuddin, Senin, 29 September 2025.
“Minimal ada jaminan bahwa mereka tidak diberhentikan sembari menunggu regulasi baru. Mereka harus tetap bisa bekerja di masing-masing OPD,” ujarnya, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa, 30 September 2025.
Ia menambahkan, dari sisi keuangan daerah, sebenarnya masih ada ruang untuk membiayai keberadaan tenaga honorer.
Saat ini belanja pegawai Kaltim berada di bawah 18 persen dari total APBD, jauh dari batas maksimal yang ditentukan.
“Jangan sampai honorer justru terdegradasi menjadi outsourcing. Daerah harus hadir dan menyelamatkan mereka,” tegas Salehuddin.
Selain itu, DPRD menyoroti kelemahan dalam pendataan.
Baca Juga: BI Kaltim Wanti-Wanti Lonjakan Inflasi Akibat ASN Pindah ke IKN
Jumlah honorer non-database disebut mencapai lebih dari 600 orang, namun angka riil diyakini lebih besar karena belum tervalidasi secara menyeluruh.
“Ini penting untuk segera diperjelas agar nasib mereka tidak terus-menerus menggantung,” tambahnya.
Salehuddin menekankan pentingnya koordinasi intensif antara DPRD dan Pemprov Kaltim.
Menurutnya, peluang kebijakan dari pemerintah pusat harus dimanfaatkan untuk mengakomodasi honorer yang belum masuk dalam skema pengangkatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Pemkot Samarinda Perketat Pengawasan Dapur MBG, Baru 3 yang Bersertifikat
-
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Jadi Pusat Politik Mulai 2028
-
Internet Desa Tak Hanya Infrastruktur, Tapi Juga SDM Andal
-
Prabowo: Politik Indonesia Harus Santun, Penuh Persaudaraan
-
Prabowo Pastikan Standar Baru MBG, Semua Dapur Wajib Punya Koki Terlatih