-
Ekonomi Kaltim diproyeksi tumbuh positif di triwulan III 2025, didorong permintaan domestik yang menguat pada sektor pengolahan (kayu, CPO) dan pertambangan.
-
Produksi CPO meningkat berkat pasokan sawit berkualitas dari perkebunan perusahaan dan rakyat, sementara kinerja tambang naik karena revisi RKAB dan kontrak penjualan jangka panjang.
-
Daya beli masyarakat tetap terjaga, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2025 sebesar 143,8, menandakan optimisme ekonomi yang tinggi.
SuaraKaltim.id - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) menilai perekonomian daerah ini berpotensi kembali tumbuh positif pada triwulan III 2025.
Optimisme tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan domestik yang membuat sektor pengolahan dan pertambangan diproyeksi lebih bergairah dibanding triwulan sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kepala BI Perwakilan Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, di Samarinda, Senin, 29 September 2025.
"Subsektor utama yang bakal meningkat adalah industri pengolahan kayu dan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), karena mendapat dukungan dari permintaan domestik lebih kuat dan didukung ketersediaan bahan baku yang lebih baik," katanya, disadur dari ANTARA, Selasa, 30 September 2025.
Ia menjelaskan, peningkatan produksi CPO saat ini ditopang oleh pasokan buah sawit dari perkebunan perusahaan maupun rakyat dengan kualitas lebih baik dan jumlah yang cukup melimpah.
Tren serupa juga dialami sektor pertambangan, yang diprediksi mencatatkan kinerja lebih tinggi berkat revisi target rencana kerja sejumlah konsesi.
"Kinerja produksi menunjukkan tren peningkatan, dengan capaian triwulan III 2025 lebih tinggi ketimbang triwulan II 2025, bahkan diprakirakan kembali meningkat pada triwulan IV 2025," lanjut Budi.
Selain faktor produksi, kontrak penjualan jangka menengah hingga panjang yang telah diikat oleh perusahaan tambang, terutama dengan sektor kelistrikan domestik, turut memperkuat stabilitas.
Sementara itu, sebagian hasil produksi lainnya tetap dipasarkan melalui mekanisme spot.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Desak Solusi untuk Honorer Non-Database, Jawaban Pusat Belum Turun
Lebih jauh, BI Kaltim juga menyoroti daya beli masyarakat yang tetap terjaga.
"Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dilakukan pada Agustus 2025, yakni keyakinan tetap berada pada level optimis dengan indeks di atas 100, atau mencapai sebesar 143,8," ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, BI memperkirakan laju ekonomi Kaltim akan membaik setelah sempat mengalami perlambatan pada triwulan sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Permintaan Lokal Jadi Penopang Utama Pertumbuhan Ekonomi Kaltim
-
Biaya Naik, Pemkab PPU Tegaskan MBG Tetap Berjalan untuk Pelajar di Daerah Penyangga IKN
-
Nasib 600 Lebih Honorer Kaltim Menggantung, DPRD Minta Kepastian
-
Pemkot Samarinda Perketat Pengawasan Dapur MBG, Baru 3 yang Bersertifikat
-
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Jadi Pusat Politik Mulai 2028