Mahasiswa Politani Samarinda Ciptakan Aplikasi Deteksi Covid-19

Aplikasi menggunakan handphone android untuk mendeteksi Covid-19 dengan menggunakan citra Xray (foto rontgen) dan dari foto itu difoto kembali melalui kamera android.

Yovanda Noni
Rabu, 30 September 2020 | 10:45 WIB
Mahasiswa Politani Samarinda Ciptakan Aplikasi Deteksi Covid-19
Aplikasi Nafas. [Gojek]

SuaraKaltim.id - Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda, berhasil mengembangkan aplikasi foto paru (Xray) yang bisa mendeteksi paparan COVID-19 melalui foto rontgen paru-paru.

Direktur Politani Samarinda Hamka di Samarinda, Selasa (28/9/2020) menjelaskan latar belakang dibuatnya aplikasi Xray.

Menurutnya, karena kondisi saat ini seluruh dunia dan Indonesia menghadapi pandemi, sehingga muncul ide untuk mendeteksi cepat COVID-19.

"Ide ini muncul ketika mahasiswa berdiskusi dan lahirlah gagasan mencoba membuat aplikasi menggunakan handphone android untuk mendeteksi Covid-19 dengan menggunakan citra Xray (foto rontgen) dan dari foto itu difoto kembali melalui kamera android,” jelasnya.

Baca Juga:Peringati G30S/PKI, Warga Samarinda Kibar Bendera Setengah Tiang

Fungsinya, lanjut dia, alat itu akan mendeteksi penggambaran apakah seseorang terinfeksi Covid-19, sehingga bisa diketahui positif atau negatif.

Hamka menyebut, melalui aplikasi tersebut, bukan hanya untuk kesehatan, tetapi nantinya bisa digunakan memfoto kondisi tanaman, sehingga diketahui apakah tanaman terserang penyakit atau tidak, juga kematangan buah.

“Aplikasi yang berbasis Android dan Ios ini meraih peringkat 4 nasional, pada acara Dilo Hackathon Festival (DHF) pada 18 September 2020 yang diprakarsai Telkom Indonesia dan aplikasi nantinya akan dipatenkan,” ucap Hamka.

Mahasiswa Politani lantas memamerkan aplikasi itu pada Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi. Hadi sangat mengapresiasi pencapaian tersebut.

“Sebagai sebuah inovasi, penemuan ini sangat luar biasa. Kita berharap seluruh kampus juga SMK mengembangkan inovasi. Contohnya, negara Jepang yang tidak memiliki persawahan, tetapi bisa menghasilkan berton-ton beras karena inovasi,” ujar Hadi Mulyadi. (Antara)

Baca Juga:Ibu Hamil Terpapar Covid-19 di Balikpapan sudah 35 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini