10 tahun, RT 17 Gunung Lingai Jadi Pelanggan Tetap Banjir di Samarinda

RT 17 Gunung Lingai mulai merasakan banjir sejak tahun 2010. Penyebabnya, kata dia, adalah pembangunan sebuah komplek perumahan mewah di Samarinda Utara.

Yovanda Noni
Senin, 19 Oktober 2020 | 09:46 WIB
10 tahun, RT 17 Gunung Lingai Jadi Pelanggan Tetap Banjir di Samarinda
Ketua RT 17 Gunung Lingai, Trisno berkeliling mengumpulkan sampah saban banjir menggenan. (foto: Komandan GPS Talang sari)
Kondisi banjir di kawasan Jalan DI Pandjaitan
Kondisi banjir di kawasan Jalan DI Pandjaitan

Pada Pilkada Wali Kota Samarinda 2020 ini, Trisno berharap ada pemimpin yang bisa menangani banjir di kawasan Gunung Lingai. Tidak perlu langsung jadi, perlahan tapi pasti.

Dia paham situasi banjir tidak hanya berada di Gunung Lingai saja. Bagian Samarinda Utara lainnya juga senasib dengannya.

“Ya ini saya berharap Kepala Daerah yang baru, bisa menyentuh kawasan kami. Kemarin ditanya apa kebutuhan RT 17, saya titip saja masalah banjir. Saya paham, bukan cuma Gunung Lingai yang rutin kebanjiran,” sebutnya.

Tidak hanya di Gunung Lingai, banjir juga menggenang di beberapa kawasan lain. Seperti di Jalan DI Pandjaitan. Kawasan ini merupakan langganan banjir dan rawan macet.

Baca Juga:Banjir Samarinda, Belasan Kendaraan Mogok Termasuk Mobil Jenazah Covid-19

Komandan GPS Talang Sari, Sartana melaporkan Tinggi Muka Air (TMA) di simpang tiga DI Pandjaitan sudah 50 cm.

“Sementara ini, di Jalan DI Pandjaitan TMA 30 sampai 50 cm. Debit air terus meningkat, karena saat ini masih terpantau hujan,” sebutnya.  

Diketahui, Jl DI Pandjaitan merupakan akses ramai menuju Kebon Agung, terminal lempake dan Jalan Poros samarinda Bontang.

Beberapa waktu lalu, mobil BPBD pengangkut jenazah Covid-19 pernah mogok setelah nekat menembus banjir untuk memakamkan pasien meninggal di TPU Serayu.

Baca Juga:Takut Kakaknya Dicerai, Siswi SMP di Samarinda Tak Kuasa Dirudapaksa Ipar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini