Profil Harun Yahya, penulis yang dihukum 1.075 tahun karena kejahatan seksual perlu Anda ketahui. Berikut profil Harun Yahya lengkap.
Siapa Harun Yahya? Harun Yahya adalah seorang penulis buku-buku Islam, dan juga pendakwah asal Turki.
Adnan Oktar alias Harun Yahya, dijatuhi hukuman 1.075 tahun karena terbukti melakukan kejahatan seksual. Vonis terhadap Harun Yahya tersebut dijatuhkan oleh pengadilan di Istanbul, Turki, pada Senin (11/1/2021).
Menyadur The Guardian, Harun Yahya sebelumnya ditahan oleh kepolisian Istanbul pada tahun 2018 bersama lebih dari 200 tersangka lain di kelompoknya. Dirinya disebut seorang televangelis karena kerap berdakwah di televisi bersama para wanita berpakaian minim yang disebut "anak kucing".
Baca Juga:Yang Kontroversial dari Kehidupan Adnan Oktar alias Harun Yahya
Lantas, sosok seperti apakah Harun Yahya? Langsung saja simak profil Harun Yahya yang telah dirangkum di bawah ini.
Adnan Oktar alias Harun Yahya lahir di Ankara, Turki, pada tanggal 2 Februari 1956. Adnan Oktar menjalankan dua organisasi yang di dalamnya dirinya juga merupakan Presiden Kehormatan, yaitu Bilim Aratrma Vakf atau BAV ("Yayasan Penelitian Sains", didirikan pada tahun 1990).
Organisasi ini bertujuan untuk mempromosikan kreasionisme, serta Milli Deerleri Koruma Vakf ("Yayasan Perlindungan Nilai Nasional", didirikan pada tahun 1995) yang bertujuan untuk mempromosikan nasionalisme Turki.
Dalam dua dekade terakhir, Adnan Oktar banyak terlibat di dalam sejumlah kasus hukum, baik sebagai terdakwa maupun penggugat. Oktar pertama kali menjadi perhatian publik pada era 1990-an ketika dirinya dilaporkan sebagai pemimpin sekte yang terlibat dalam berbagai skandal seksual.
Sementara itu, saluran televisi A9 online miliknya mulai mengudara pada tahun 2011, cukup menarik kecaman dari para pemimpin agama di Turki. Saluran TV tersebut, yang sering didenda oleh pengawas media Turki RTUK, akhirnya disita oleh negara dan ditutup setelah tindakan keras polisi terhadap kelompok Oktar.
Baca Juga:Tersinggung dengan Cuitan Sudjiwo Tedjo, Gus Sahal: Ngerasa Lebih Bermoral
Adnan Oktar menetap di Ankara hingga akhirnya dirinya pindah ke Istanbul pada tahun 1979. Dirinya telah membuat ratusan buku, buklet, poster, dokumenter, dan CD.