Bahkan dia juga mengungkapkan, hal itu terpaksa dilakukannya untuk mereduksi risiko pandemi yang sangat memerlukan kerja sama semua pihak, mulau dari pemerintah, organisasi non-pemerintah hingga warga.
"Dalam postingan tersebut saya hanya ingin menyampaikan bahwa untuk menyelesaikan atau paling tidak mereduksi risiko dari pandemi ini adalah perlunya kerjasama dan tanggung jawab bersama pihak dalam menjalankan Protokol Kesehatan yang telah disampaikan tiada henti pada banyak publikasi dari Pemerintah ataupun NGO ataupun pihak swasta, dan masyarakat sendiri."
Dia juga menegaskan, unggahan tantatan tersebut tidak berniat untuk menakut-nakuti warga
"Saya tidak berniat menakut-nakuti tapi itulah kondisi yang sesungguhnya kita hadapi, apakah kita suka atau tidak, apakah kita berani atau tidak."
Baca Juga:Karyawan Kafe Tenggarong Sharing Pengalaman Isolasi di Wisma Atlet Kukar
Tak hanya itu, Martina sendiri mengemukakan, tidak ingin menyampaikan rasa pesimis melalui unggahan tersebut.
"Saya pun tidak bermaksud menyampaikan pesimisme karena saya menyayangi kita semua dengan segenap kemampuan yang saya punya."
Sebelumnya, Martina Yulianti mengunggah tantangan kepada siapa saja yang masih menyatakan Covid-19 adalah rekayasa untuk magang sehari di ruang jenazah. Hal tersebut diungkapkan melalui akun Facebook pribadinya Martina Yulianti pada 18 Juli 2021 silam.
"Bencana ini NYATA..SANGAT NYATA… Saya tidak peduli dari mana awalnya virus corona, yang PASTI KORBAN TERUS BERJATUHAN DI DEPAN MATA KITA…banyak anak yang sudah menjadi yatim piatu, banyak keluarga yg telah kehilangan tulang punggung keluarganya," tulisnya seperti dikutip Suarakaltim.id pada Rabu (21/7/2021).
Dalam unggahan status Facebook-nya, kemudian dia menantang siapa saja yang tidak percaya Covid-19 nyata, untuk magang satu hari di UGD dan kamar jenazah.
Baca Juga:Bantuan Beras 10 Kilogram, Bentuk Kompensasi Penerapan PPKM di Kukar.
"JADI…jikalau ada yg masih memandang hal ini sesuatu yg di buat2, di rekayasa, mengandung modus…saya TANTANG KAMU untuk magang 1 hari di UGD COVID, 1 hari di RUANG JENAZAH."