Kenali Potensi Gejala Terkena Long Covid-19, Mulai Nyeri Otot Hingga Gangguan Tidur

Selain Covid-19 varian Delta masyarakat di seluruh dunia juga berpotensi terkena long Covid-19.

Chandra Iswinarno
Selasa, 27 Juli 2021 | 15:40 WIB
Kenali Potensi Gejala Terkena Long Covid-19, Mulai Nyeri Otot Hingga Gangguan Tidur
Ilustrasi Covid-19. (Pexels)

SuaraKaltim.id - Selain Covid-19 varian Delta masyarakat di seluruh dunia juga berpotensi terkena long Covid-19. Potensi tersebut sebenarnya sudah muncul sejak kali pertama pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia.

Kasus Covid-19 yang dimulai sejak akhir tahun 2019 di Kota Wuhan Provinsi Hubei China hingga kini masih menjadi terus mewabah ke berbagai penjuru dunia.

Menurut data organisasi kesehatan dunia atau WHO, dilansir dari Medical News Today, tercatat jumlah total kasus Covid-19 hingga kini telah melampaui 190 juta kasus secara global.

Dengan demikian, sekira satu sampai lima orang cenderung berpotensi terkena long Covid-19 setelah lima minggu. Gejala long Covid-19 sendiri sebenarnya dapat bertahan lebih dari 12 minggu pada sekitar 10 persen dari semua orang yang terkena infeksi SARS-CoV-2.

Baca Juga:Tanda Seseorang Berpotensi Terkena Long Covid-19, Ini Gejala dan Dampaknya

Sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan dari University of Birmingham Inggris menganalisa 27 studi tentang long covid-19 dan berikut kesimpulan sementara terkait dengan gejala long Covid-19.

Berdasarkan penelitian, berikut beberapa data yang berhasil dikumpulkan tentang prevalensi berbagai gejala seseorang berpotensi terkena long covid-19.

Berikut adalah gejala paling umum long Covid-19:

  • Kelelahan
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Sakit kepala
  • Perubahan indera penciuman dan indera perasa
  • Gangguan tidur
  • Gangguan dalam mengingat dan berkonsentrasi
  • Dampak Long Covid-19

Selain gejala seseorang berpotensi terkena long Covid-19 harus diwaspadai, dampak long covid-19 juga harus segera diatasi yang bisa berdampak pada berkurangnya kualitas hidup sehari-hari, seperti:

  • Kesehatan mental yang menurun
  • Produktivitas terhambat
  • Meningkatkan gejala kecemasan dan depresi setiap penderitanya
  • Peningkatan risiko gangguan stress pasca trauma
  • Peningkatan komplikasi pada tubuh yang melibatkan sistem organ, termasuk sistem pernapasan, gastrointestinal, kardiovaskular, dan saraf.
  • Penurunan fungsi ginjal, jantung, dan paru-paru

[Mutaya Saroh]

Baca Juga:Mungkinkah Orang yang Sudah Divaksin Bisa Alami Long Covid-19?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini