Ada Makam Mahapatih Gadjah Mada di Lampung, Begini Penampakannya

Keberadaan makam Mahapatih Kerajaan Majapahit Gadjah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapanya diklaim berada di wilayah Lampung.

Chandra Iswinarno
Rabu, 04 Agustus 2021 | 22:34 WIB
Ada Makam Mahapatih Gadjah Mada di Lampung, Begini Penampakannya
Makam Mahapatih Gadjah Mada di Pesisir Barat, Lampung. [ANTARA]

Untuk diketahui kisah Gadjah Mada dalam Kitab Pararaton digambarkan sebagai komandan pasukan khusus Bhayangkara yang berhasil menyelamatkan Raja Majapahit kala itu, Prabu Jayanagara (1309-1328) ke Desa Badander dan memadamkan pemberontakan Ra Kuti.

Sebagai balas jasa, dalam pupuh Désawarnana atau Ngaraktgama karya Mpu Prapanca, disebutkan Jayanagara mengangkat Gajah Mada menjadi Patih Kahuripan (1319).

Dua tahun kemudian, dia menggantikan Arya Tilam yang mangkat sebagai patih di Daha/Kediri. Pengangkatan ini membuatnya kemudian masuk ke strata sosial elitis Istana Majapahit pada saat itu.

Selain itu, Gajah Mada digambarkan pula sebagai "seorang yang mengesankan, berbicara dengan tajam atau tegas, jujur dan tulus ikhlas serta berpikiran sehat".

Baca Juga:Makam Mahapatih Gadjah Mada ada di Pesisir Barat, Pemkab Berencana Lakukan Pemugaran

Pasca Jayanagara mangkat, Arya Tadah yang merupakan Mahapatih Amangkubhumi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya kepada Ibusuri Gayatri yang menggantikan kedudukan Jayanegara dan menunjuk Patih Gajah Mada dari Daha/Kediri.

Namun sebagai Patih Daha sendiri tak langsung menyetujuinya, tetapi ia ingin membuat jasa terlebih dahulu pada Majapahit dengan menaklukkan Keta dan Sadeng yang saat itu sedang memberontak.

Tribuwana Wijayatunggadewi yang menjadi Rani Kahuripan menjadi pelaksana tugas pemerintahan Majapahit. Bahkan setelah Gayatri meninggal pada 1331, Tribhuwana Wijayatunggadewi tetap sebagai Maharani dari kerajaan Majapahit.

Setelah Keta dan Sadeng dapat ditaklukan oleh Gajah Mada, barulah pada tahun 1334, Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Amangkubhumi secara resmi menggantikan Arya Tadah (Mpu Krewes) yang sudah sepuh, sakit-sakitan, dan meminta pensiun sejak tahun 1329.

Ketika pengangkatannya sebagai Mahapatih Amangkubhumi pada tahun 1258 Saka (1334 M) Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang berisi bahwa ia tidak akan menikmati palapa atau rempah-rempah (yang diartikan kenikmatan duniawi) sebelum berhasil menaklukkan Nusantara. Sebagaimana tercatat dalam kitab Pararaton dalam teks Jawa.

Baca Juga:Mengapa Mayoritas Orang Bali Beragama Hindu? Beda Hindu Bali dengan India

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini