Luntang-lantung Izin Pemprov Kaltim Terkait Belajar Tatap Muka di Benua Etam

"Pembelajaran jarak jauh atau secara daring yang terlalu lama ini dikhawatirkan menimbulkan dampak serius dari sisi psikis maupun akademis."

Denada S Putri
Selasa, 30 November 2021 | 21:26 WIB
Luntang-lantung Izin Pemprov Kaltim Terkait Belajar Tatap Muka di Benua Etam
Siswa SMP di Samarinda sudah mulai belajar tatap muka. Sedangkan tingkat SMA/SMK diharapkan bisa segera menyusul. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Pemprov Kaltim belum mengumumkan secara resmi terkait kepastian pembelajaran tatap muka (PTM) di tingkat SMA/SMK sederajat. Salah satu penyebabnya karena cakupan vaksinasi yang belum mencapai target. Sehingga membuat pemprov tidak berani untuk mengambil kebijakan tersebut. 

Shifa Azzahra, siswi di SMKN 5 Samarinda berbagi kisah. 2021 ini jadi tahun pertamanya mengenakan seragam putih abu-abu. Sejak masuk semester 1 hingga sekarang, dia belum pernah belajar secara langsung di kelas bersama guru dan teman-teman.

Sejauh ini masih belajar secara daring melalui Zoom meeting. Shifa juga masih tak tahu pasti kapan PTM akan berlangsung di sekolahnya.

“Kalau untuk belajar tatap muka belum ada kabarnya. Tapi ada yang bilang semester depan bakal tatap muka,” ungkapnya melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (29/11/2021).

Baca Juga:Gubernur Isran Noor Mau Nyapres, Warganet Ramai Tanyakan Jalan Rusak dan Tambang Ilegal

Sama seperti kebanyakan siswa lainnya, dia juga merasakan kesulitan saat menerima materi pelajaran melalui pembelajaran daring. Kendalanya juga ada di keterbatasan kuota. Sebab mengakses Zoom, cukup menguras kuota yang lumayan banyak. Diakui olehnya, belajar tatap muka lebih disukainya.

“Lebih suka belajar offline karena lebih gampang dicerna materinya. Semisal tidak paham kan bisa tanya langsung ke guru. Apalagi bisa bertemu teman juga,” lanjutnya.

Saat belajar daring, dia juga menjelaskan bahwa guru-gurunya membuka kesempatan untuk siswa bertanya tentang materi yang tak dipahami. Biasanya, dalam sehari dia harus mengikuti 4 mata pelajaran (mapel).

Tiap 1 mapel, durasinya 1 jam. Siswi jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) berharap, bisa sekolah tatap muka secepatnya. Dirinya juga sudah menerima vaksin dosis kedua. 

Tak hanya siswa, orangtua siswa juga turut merasakan keluhan. Salah satunya M Syafril Saleh. Berdasarkan informasi yang dia dapat, belajar tatap muka untuk tingkat SMA/SMK memang akan dilaksanakan semester depan.

Baca Juga:Tren Kasus COVID-19 Menurun, Sekolah di Depok Kembali Gelar PTM

“Kalau keluhan, lebih ke biaya. Anak-anak mungkin senang belajar online di rumah. Walaupun PR-nya juga banyak, cuma bersosialisasi kan perlu,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini