SuaraKaltim.id - Operasi Lilin 2021 bakal digelar Polres Bontang selama 14 hari ke depan. Terhitung 20 Desember - 2 Januari 2022. Polres Bontang akan melakukan penjagaan ketat di sejumlah ruas jalan dan tempat ibadah.
Hal itu bertujuan untuk menjaga kondusifitas dan ancaman yang tidak diinginkan. Kapolres Bontang, AKBP Hamam Wahyudi melalui, Kasi Humas Polres Bontang, AKP Suyono mengatakan, pengamanan akan dilakukan untuk memastikan terciptanya kondusifitas dalam perayaan natal dan tahun baru 2021.
"Menjelang natal dan tahun baru kami akan siapkan personil gabungan untuk menjaga kondusifitas di tempat-tempat ibadah," katanya melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis (16/12/2021).
Lebih lanjut, Polres Bontang dalam operasi lilin 2021 akan mendirikan 5 posko penjagaan. Kelima titik itu nantinya akan di jaga oleh personil Polres Bontang, TNI, Satpol-PP, Dishub, Ormas, dan satuan pengaman lainnya.
Baca Juga:Dewan Bontang Pertanyakan Keseriusan Pemkot Tangani Banjir, Sindir Soal 'Komitmen'
Sebanyak 3 posko berada di lingkup Kota yaitu, di Tugu Selamat Datang Kota Bontang sebagai posko induk, kemudian di Pelabuhan Loktuan,dan Terminal. Sedangkan, dua posko lainnya berada di Perangat dan Tanah Datar.
Sementara, saat ini dirinya tengah menunggu list rumah ibadah seperti gereja yang mengadakan perayaan natal. Saat usai menerima jumlahnya maka, petugas akan siap siaga menjaga rumah ibadah tersebut.
"Posko itu nantinya akan dijaga oleh personil gabungan. Begitu juga dengan rumah ibadah," tuturnya.
Diketahui posko dan pengamanan rumah ibadah akan dilangsungkan pada Operasi Lilin 2021 yang akan berlangsung pada 20 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Dalam operasi lilin tidak jauh berbeda seperti dengan operasi lainnya. Karena, berlangsung ditengah Pandemi Covid-19 pihak Polres tidak mengadakan penilangan secara konvensional. Hanya berfokus pada patroli dan menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan perjalanan keluar kota.
Baca Juga:Pegawai Bontang Bakal Dites Narkoba Dadakan, Tak Ada Jadwal yang Disebarkan
"Tujuannya mengurai mobilitas tinggi. Covid-19 masih ada di tengah kita yang artinya harus diurai," pungkasnya.