SuaraKaltim.id - Secara historis, tren pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan justru lebih tinggi dibandingkan Provinsi Kaltim. Hal tersebut berhasil dicapai Kota Industri di Benua Etam ini saat pandemi Covid-19 terjadi.
Rahmad Mas'ud selaku Wali Kota Balikpapan mengatakan, tahun ini proyeksi pertumbuhan ekonomi Kota Minyak meningkat sampai lebih dari 3 persen. Beberapa indikator terjadinya peningkatan yakni berkat Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan Pertamina yang telah menyedot ribuan tenaga kerja.
Kemudian, pembangunan akses Ibu Kota Negara (IKN), dan proyek strategis nasional lainnya. Lalu, menguatnya permintaan domestik seiring pemulihan pasca Covid-19.
Disamping itu, relaksasi aktivitas ekonomi dan kegiatan masyarakat, termasuk pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang sudah digelar, maupun cakupan vaksinasi warga juga memberikan andil.
Baca Juga:Komisi XI Kunker ke Jatim, Bahas Pertumbuhan Ekonomi
“Perekonomian Nasional, Kaltim dan Balikpapan pada tahun 2020 mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19. Pada tahun 2021 perekonomian secara umum relatif tumbuh jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020,” jelasnya melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (28/12/2021).
Ia melanjutkan, pada Triwulan III perekonomian mengalami perlambatan jika dibandingkan Triwulan II. Hal itu terjadi karena gelombang kedua Covid-19. Ia menuturkan pula, terkait akan hal tersebut bisa terlihat dari aktivitas di bandara Internasional Sepinggan Balikpapan.
“Pada Triwulan III yang mengalami penurunan hingga 50,9% dibandingkan triwulan sebelumnya, namun memasuki Triwulan IV-2021 mulai mengalami pertumbuhan,” tandasnya mengakhiri.