SuaraKaltim.id - Tren kebakaran di Kota Bontang pada 2021 mengalami penurunan ketimbang tahun sebelumnya. Dari data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan), hingga penghujung 2021, tercatat ada 38 kasus kebakaran terjadi di Kota Taman.
Sebanyak, 4 kasus di antaranya menyerang rumah atau tempat tinggal. Serta 5 lainnya si jago merah melalap ruko, gedung, gudang, tempat penampungan, dan pasar. Sementara 26 kasus lainnya merupakan kebakaran kecil yang diakibatkan korsleting kabel listrik, travo PLN, perabotan rumah tangga, regulator tabung gas, jaringan gas, dan sampah.
Hal itu disampaikan Kepala Disdamkartan Bontang, Alimuddin. Tak hanya itu, ia juga mengatakan, tren kebakaran mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 50 kasus.
"Memang kasus kebakaran ini bervariasi. Ada yang besar, sedang, dan kecil. Namun, semua teratasi dan tidak ada menyebabkan korban jiwa," katanya melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (29/12/2021).
Baca Juga:Sebanyak 11 Sekolah Swasta di Bontang Belum Mau Gelar PTM, Kenapa?
Selain itu, pada 2021 ini kebakaran juga terjadi pada tempat tumpukkan bahan bakar batu bara, yang terjadi di salah satu perusahaan sebanyak 3 kali.
"Ada pada Januari, Mei, dan Juli terjadi kebakaran. Kita mengingatkan agar setiap perusahaan harus memiliki bagian safety," terangnya.
Kemudian, yang paling mencolok ialah penurunan kebakaran lahan. Pada 2020 lalu, ada sekitar 36 kasus kebakaran lahan yang diakibatkan faktor cuaca kemarau panjang. Sedangkan untuk kebakaran lahan 2021 ada 8 kasus yang ditangani.
"Kalau kebakaran lahan turun drastis. Artinya pada tahun 2022 mendatang akan mengevaluasi dan mengedepankan edukasi," pungkasnya.
Baca Juga:Potensi Kebakaran Mesin Hyundai dan Kia Kembali Diselidiki