SuaraKaltim.id - Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Bontang, Ridwan membenarkan adanya pemotongan honor wasit yang dilakukan pada 21 Desember 2021 silam.
Namun menurutnya, keputusan itu sudah mendapat persetujuan dari seluruh panitia dan wasit yang terlibat dalam ajang Kejurprov Kaltim.
"Sudah disepakati. Durasi pertandingan juga hanya beberapa hari, hanya saja ada kekeliruan teknis. Makanya panitia harus menambah SDM wasit," kata Ridwan, melansir klikkaltim.com, jaringan suara.com Senin (7/3/2022).
Ia mengatakan, di dalam Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) honor wasit memang lebih besar. Namun, lantaran ada tambahan wasit dari luar sebanyak 6 orang, maka pihak penyelenggara memutuskan honor dikurangi untuk membiayai wasit tambahan.
Baca Juga:Mulai Pekan ke-30 BRI Liga 1 2021/2022, PSSI Tugaskan Asisten Wasit Tambahan
Iapun mengaku, pelaksanaan Kejurprov kemarin memang memiliki banyak kekurangan dan tidak sesuai dari yang diharapkan.
Meski demikian, menurutnya panitia tidak memotong honor untuk kepentingan oknum. Melainkan alurnya jelas dan berdasarkan keputusan bersama.
"Tidak mungkin ada oknum yang bermain. Dipastikan potongan itu sesuai kaidah nya untuk membayar wasit tambahan," jelasnya.
Sebelumnya, salah seorang wasit, Randi mengaku terkejut usai menyobek amplop honor wasit pertandingan, Kejuaraan Badminton se-Provinsi Kalimantan Timur, yang baru ia terima, 21 Desember silam.
Hal itu lantaran, di lembaran yang ia teken tertulis honor sebesar Rp 2.350.000. Tetapi, uang di dalam amplop hanya Rp 1.350.000 saja, atau minus Rp 1 juta.
Baca Juga:Eng Hian Belum Berikan Target Kompetisi buat Pasangan Apriyani Rahayu / Siti Fadia
"Langsung saya hubungi si pemberi itu. Alasannya, karena dibagi untuk yang lain karena dananya kurang," ungkap Randi kepada wartawan, Sabtu (5/3/2022) lalu.