Ironi! Ibu-ibu Meninggal Saat Antre Minyak Goreng di Teluk Bayur, Pihak Minimarket Minta Maaf ke Korban dan Keluarga

"Terkait kejadian pagi ini di toko Kampung Cina, Berau, kami turut prihatin, kami turut berduka."

Denada S Putri
Sabtu, 12 Maret 2022 | 17:39 WIB
Ironi! Ibu-ibu Meninggal Saat Antre Minyak Goreng di Teluk Bayur, Pihak Minimarket Minta Maaf ke Korban dan Keluarga
Ilustrasi ibu-ibu antre beli minyak goreng. [Istimewa]

SuaraKaltim.id - Meninggalnya seorang ibu-ibu saat mengantre untuk membeli minyak goreng di Teluk Bayur menarik perhatian masyarakat. Peristiwa itu terjadi Sabtu (12/3/2022). Sandra namanya, seorang ibu rumah tangga (IRT) yang berusia 41 tahun.

Dia tinggal di Kampung Cina, Kecamatan Teluk Bayur. Saat ingin mengantre, dia merasa sesak nafas. Bahkan dari penuturan beberapa orang yang ada di sana, dia sempat mengalami batuk-batuk sebelum akhirnya pingsan.

Sandra pingsan di halaman minimarket Alfamidi yang juga berada di jalan tersebut. Tak tinggal diam para warga pun segera menolong Sandra untuk membawanya ke rumah sakit.

Nahas, nyawa Sandra tak tertolong. Dia dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit.

Baca Juga:Kronologi Ibu-ibu di Teluk Bayur yang Meninggal Dunia Saat Antre Minyak Goreng, Ini Penjelasan Polisi

Meninggalnya Sandra ketika sedang mengantre di salah satu jaringan toko swalayan itu ternyata terdengar oleh pihak tersebut. Corporate Communication Manager PT Midi Utama Indonesia, Arif L Nursandi mengaku prihatin.

Tak hanya prihatin, ia juga meminta maaf atas kejadian yang terjadi kepada Sandra. Bahkan ia juga meminta maaf kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.

"Terkait kejadian pagi ini di toko Kampung Cina, Berau, kami turut prihatin, kami turut berduka sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," ucapnya, dikonfirmasi di hari yang sama.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya belum dapat menyediakan minyak goreng dengan stok yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Katanya, stok minyak kini dibatasi.

"Kami juga mohon maaf belum dapat menyediakan stok minyak goreng sesuai kebutuhan masyarakat berau, hal ini dikarenakan terbatasnya stok dan pengiriman dari supplier. Semoga masyarakat dapat sedikit bersabar dalam kondisi seperti ini," tutupnya.

Baca Juga:Perjuangan Emak-emak di Durenjaya, Bekasi Timur Demi Dapatkan Minyak Goreng, Antre dari Pagi Buta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini