Intan, Wanita Diduga ODGJ yang Ngamuk di Konter HP Diamankan Satpol PP Bontang

"...Prosesnya cukup lama karena membujuk ODGJ yang cukup tempramental."

Denada S Putri
Senin, 04 Juli 2022 | 15:00 WIB
Intan, Wanita Diduga ODGJ yang Ngamuk di Konter HP Diamankan Satpol PP Bontang
Petugas Satpol PP mengamankan ODGJ yang sempat mengamuk di salah satu konter hp. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Wanita diduga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sempat mengamuk di konter HP di Jalan Ahmad Yani beberapa waktu lalu akhirnya diamankan Satpol-PP Bontang

Kepala Satpol-PP Ahmad Yani mengatakan, sebelum nya keberadaan ODGJ dilaporkan oleh warga di salah satu tempat usaha. 

Namun, saat petugas ke lokasi ODGJ itu sudah tidak ada. Kemudian, petugas menyisir dan akhirnya menemukan ODGJ tersebut di dekat rumah warga sekitaran Jalan Ahmad Yani, Api-api, Bontang Utara. 

"Iya sudah kami amankan. Prosesnya cukup lama karena membujuk ODGJ yang cukup tempramental," kata Ahmad Yani, saat dikonfirmasi KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (3/7/2022).

Baca Juga:Perkelahian Sepasang ODGJ, Pos Jaga Dishub Kota Banjarbaru Terbakar, Botol Lem Banyak Ditemukan

Selanjutnya, ODGJ itu akan diserahkan ke Dinas Kesehatan (Diskes) serta Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) untuk proses penanganan medis. 

"Tugas kami sudah selesai. Sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)," tandasnya.

Untuk diketahui, wanita diduga ODGJ itu dikenal dengan nama Intan. Dia merupakan seorang perantauan asal Pulau Jawa. Medio 2005 lalu, dia sempat bekerja di kawasan hiburan malam di Berbas Pantai.

Saat itu, dirinya bekerja sebagai pemandu karaoke untuk setiap pengunjung yang ingin bernyanyi. Setahun berselang, Intan menikah dengan laki-laki pujaannya dan memiliki 1 orang anak. 

Setelah menikah, dia berhenti bekerja dari tempat hiburan tersebut, untuk menjalani kisah hidupnya bersama suami dan anaknya.

Baca Juga:Ngeri Kali! Seorang Wanita di Madina Dilarikan ke Rumah Sakit Gegara Dibacok Diduga ODGJ

Kisah romansanya tak berlangsung lama. Dia cerai dengan suaminya. Tanpa nafkah, janda anak 1 ini kembali bekerja di tempat lamanya. 

"Sempat berhenti dia. Tetapi saat bercerai dengan suami sirihnya kembali lagi jadi pekerja di THM," kata Ali Asrofin mantan Bhabinkamtibnas Kelurahan Berbas Pantai.

Saat kembali bekerja, anak pertamanya dititipkan ke orang untuk dirawat dan dibesarkan. Kala itu anaknya baru berumur sekira 3 tahun. Karena terpaksa, dia menitipkan anaknya dengan alasan keterbatasan ekonomi.

Tak lama kerja, Intan kembali menikah. Dari perkawinan keduanya dia dianugerahi anak. Kisahnya tak lagi berjalan mulus, lagi-lagi dia harus berpisah dengan sang suami. 

Himpitan ekonomi memaksa Intan kembali menitipkan anaknya ke orang lain. Usianya masih setahun saat dia titipkan. 

"Nah setelah dititipkan ternyata anaknya dibawa keluar kota. Dari situ lah si Intan sering melamun karena rindu dengan anaknya," sambungnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini