SuaraKaltim.id - Intensitas hujan yang mengguyur Kota Balikpapan dalam kurun beberapa hari terakhir ini disebut tak menyebabkan pasokan kebutuhan di Kota Minyak mengalami gangguan.
Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Heria Prisni mengatakan, tidak ada kendala dalam pasokan kebutuhan. Hanya saja, biaya produksi lebih tinggi. Dia mengambil contoh untuk petani sayur bayam.
“Hujan malah para petani lebih ekstra, karena sayuran yang terkena hujan harus disiram ulang, biasanya saat hujan pasir akan nempel dan ini perlu dibersihkan agar tidak cepat membusuk,” ujarnya, melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Rabu (31/8/2022).
Adapun kenaikan harga biasanya disebabkan permintaan lebih tinggi sementara bahan pokoknya terbatas, otomatis akan mempengaruhi komoditi tersebut.
“Kalau persediaan saat ini di Balikpapan cukup yang pasokannya dari sulawesi dan surabaya,” akunya.
Meski beberapa lahan ada yang terendam banjir, tapi dia tegaskan tidak berlarut-larut lama. Sehingga tidak sampai menyebabkan gagal panen.
“Tidak ada masalahah sesekali banjir tapi tidak lama, anginnya juga tidak kencang cuma banjir tapi cepat surut,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan Arzaedi Rachman. Ia mengatakan, di Balikpapan untuk kebutuhan pokok cukup terkendali walaupun terjadi fluktuasi harga turun naik, seperti cabe, bawang, telur, dan daging ayam.
“Bahkan di minggu ini untuk daging ayam sudah mengalami penurunan hampir Rp 1.000, telur juga turun Rp2000 untuk satu piringnya,” katanya.
Baca Juga:Tuai Komen Netizen, Viral Beras Merek 'Poligami' Lengkap dengan Gambarnya
Dalam waktu dekat pihaknya juga akan melaksanakan rapat tim pengendali inflasi Kota Balikpapan untuk menindak lanjuti isu-isu kenaikan harga.