SuaraKaltim.id - Rencana pembangunan jembatan layang di Muara Rapak pupus. Pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kaltim lebih memilih membangun underpass di simpang Muara Rapak.
Hal itu diungkapkan Kepala Bappeda Balikpapan Murni ST belum lama ini. Ia mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang dilakukan.
”Pertimbangan estetika kota. Kalau flyover kurang bagus,” ungkapnya, disadur dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (30/01/2023).
Menurutnya, Kementerian PUPR tidak merekomendasikan pembangunan flyover di Muara Rapak. Alasannya, karena terlalu tinggi dan jelek dari estetika kota.
Baca Juga:Sopir Truk Laka di Muara Rapak Meninggal Dunia, Dikenal Pekerja yang Disiplin
”Jadi diarahkan underpass. DED di Balai Besar Jalan. Eksekusinya di 2024 selesai,” katanya.
Diperkirakan pada 2023 akan mulai dilakukan lelang dan fisik sehingga 2024 dapat digunakan.
”Kalau mereka kan kapan saja bisa lelang. Belum ditentukan berapa panjangnya dan lebar. DED belum selesai mereka yang buat,“ ujarnya.
Sementara menyinggung penyelesaian pelebaran turunan Muara Rapak, Murni mengatakan pelebaran sepanjang 500 meter sudah hampir selesai pada bagian bawah.
Bahkan tembok pembatas sedang dilakukan grafiti dinding (mural) yang dilakukan Balai Besar.
Baca Juga:Gagal Ngerem, Truk Molen Ringsek di Muara Rapak Balikpapan
“Sudah dimural mereka balai yang buat. Penataan mereka yang termasuk penanganan pembangunan underpass ini,” tambah Murni.
”Itu kan keatas belum nanti dilanjutkan. Beberapa toko belum nanti kena,” ucapnya.
Diharapkan mural disekitar pelebaran selesai pada HUT kota.
”Sekarang mural supaya bagus tapi nanti Balai Besar buat beutifikasi sendiri mereka masih susun,” lugasnya.