Realisasi Investasi Industri Kimia dan Farmasi Mulai Mendominasi di Kaltim

Kondisi itu terlihat dari data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2022.

Denada S Putri
Selasa, 14 Februari 2023 | 17:42 WIB
Realisasi Investasi Industri Kimia dan Farmasi Mulai Mendominasi di Kaltim
Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan ke pabrik PT Pupuk Kaltim. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Kendati perekonomian Kaltim sempat memburuk akibat pandemi Covid-19, tapi tidak membuat realisasi investasi di Bumi Etam menurun.

Kondisi itu terlihat dari data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 2022. Sepanjang tahun ini, justru investasi tumbuh bahkan didominasi sektor industri, seperti kimia dasar, barang kimia dan farmasi. Juga, pertambangan dan tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.

“Triwulan III ada tiga sektor yang sangat mendominasi investasi PMDN di Kaltim,” ungkap Kepala DPMPTSP Kaltim Puguh Harjanto, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (14/02/2023).

Menurut Puguh, jika dilihat berdasarkan sektor usaha, maka realisasi investasi PMDN yang dapat dicapai sampai triwulan III tahun lalu menunjukkan subsektor industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi mengalami penambahan investasi terbesar mencapai Rp 5 triliun. Bahkan, sektor ini mampu memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha sebesar 51,39 persen.

Baca Juga:Benchmark ke Pupuk Kaltim, PUSRI Belajar Pengembangan Inovasi Sosial dan TJSL

Pertambangan sebagai kontributor kedua mencapai Rp 3,07 triliun atau 31,52 persen. Tanaman pangan, perkebunan dan peternakan kontributor ketiga mencapai Rp 459,53 miliar atau 4,72 persen.

“Secara keseluruhan terdapat sekitar 21 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMDN pada triwulan III tahun 2022,” jelasnya.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Kaltim yang menyerap tenaga kerja paling banyak 3.817 orang atau 33,83 persen dari total jumlah tenaga kerja yang terserap melalui tambahan investasi PMDN.

Selanjutnya subsektor pertambangan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.931 orang atau 33,83 persen dari total seluruh tenaga kerja yang terserap. Subsektor perdagangan dan reparasi menyerap tenaga kerja sebanyak 469 orang atau 5,41 persen.

“Yang jelas, itu semua berkat kebijakan yang selalu dimudahkan Gubernur dan Wagub,” jelasnya.

Baca Juga:Waran Terstruktur Bisa Jadi Pilihan Investasi di Tengah Pemulihan Ekonomi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini