Seperti Haji Darwis yang duduk dekat loket tiket kapal kelotok. Pria berambut putih ini merupakan juragan. Pendapatannya dari hasil penjualan tiket. Totalnya bisa Rp500 ribu sehari. Kemudian dipotong uang solar, upah buruh dan selebihnya baru dibagi dua dengan pemilik kapal.
"Ya kalau bersihnya saya dapat Rp150 ribu saja per hari. Ini baru tahun pertama saya di pelabuhan. Sebelumnya saya di Sulawesi. Sepi sekarang, belum tahu lagi ini ke depannya gimana," terang Haji Darwis.
Kendati demikian mereka tetap bersyukur walau penghasilan pas-pasan. Meski mereka juga sedikit khawatir saat jembatan Pulau Balang sudah terhubung dan rampung, sedikit yang akan memanfaatkan transportasi kapal kelotok untuk menyebrang ke PPU.
"Ya belum ada jembatan. Tapi ya semoga saja ada lah yang naik kelotok," ujar Suparman.
Baca Juga:Hadi Mulyadi Sebut Peluang Usaha dan Investasi Terbuka Lebar karena IKN Nusantara
Kontributor : Arif Fadillah