Material Proyek DAS Ampal Ditaruh Di Depan Toko, Pemilik Kebingungan

Beberapa alat berat terparkir di depan ruko untuk mengerjakan proyek senilai Rp 136 miliar tersebut.

Denada S Putri
Rabu, 16 Agustus 2023 | 19:18 WIB
Material Proyek DAS Ampal Ditaruh Di Depan Toko, Pemilik Kebingungan
Kondisi terkini Jalan MT Haryono tepatnya ruko iColor Balikpapan, Rabu (16/08/2023). [SuaraKaltim.id/M Rifaldi]

SuaraKaltim.id - Keberadaan proyek pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal di Balikpapan masih berjalan.

Setelah menyelesaikan di Jalan MT Haryono (Global Sport), pengerjaan berfokus di titik Jalan MT Haryono tepatnya di depan iColor hingga lampu merah Telkom Ringroad Balikpapan. 

Beberapa alat berat terparkir di depan ruko untuk mengerjakan proyek senilai Rp 136 miliar tersebut. Tak hanya alat berat, material juga diparkiran di depan ruko.

Sehingga ruko seperti iColor tak terlihat karena tertutupi material beton pelebaran parit tersebut. Kondisi ini sangat dikeluhkan Akhmad Fadly, Head Store iColor. 

Baca Juga:Dipetakan Berdasarkan Kecamatan, 78 Destinasi di Balikpapan Diharap Aktif di Pariwisata dan Ekraf

Ia mengaku sangat terganggu dengan adanya proyek tersebut. Selain kondisi jalan yang berdebu, jalan yang macet, hingga tempat parkir yang menjadi sempit membuat customer mengurungkan niatnya datang. 

"Karena ada pengerjaan itu jalan sangat macet. Dan debunya menganggu juga, karena customer jarang sekali ke sini jam makan siang atau jam pulang kerja. Biasanya jam ramai jam siang dan sore. Kalau malam kadang jalan masuk kita tertutup," jelasnya, Rabu (16/08/2023). 

Kondisi tersebut juga membuat omset tempat service device apple itu menurun signifikan. Terhitung sejak empat bulan terakhir hampir menyentuh 40 persen penurunan omset. 

"Bikin omset kita berkurang. Normal itu Rp 250 juta sebulan. Sekarang Rp 180 juta sebulan maksimalnya. Jarang banget sampai Rp 200 juta," tambah Fadly. 

Baca Juga:Rahmad Mas'ud Diduga Ancam Warganet yang Sindir Kerusakan Jalan di Balikpapan

Fadly pun mencari cara bagaimana agar usaha yang dijalankannya itu bisa mendapatkan pemasukan. Yakni menjemput device yang hendak di servis ke rumah customer. 

"Beberapa kali kami pick-up ke rumah customer. Kadang mereka kirim pakai jasa ojek online. Karena Jalan di sini mulai macet. Berdebu banget itu yang berfikir keras customer untuk datang," ungkap Fadly. 

Fadly pun sampai saat ini bingung mau mengadu kemana. Karena selama ini dia kesulitan untuk mengubungi pimpinan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Terakhir mereka sekadar datang untuk memberikan surat pemberitahuan saja. 

"Mau memindahkan plang kita dan tiang listrik. Kalau mereka mau pindahkan silahkan tapi harus izin. Ternyata plang disuruh kita yang pindahkan jadi kita keberatan. Karena kan mereka yang mengerjakan," katanya. 

Kendati demikian Fadly sebagai warga Balikpapan bersyukur ada penanganan banjir di kota kelahirannya. Namun dia mengeluhkan cara kerja proyek tersebut yang tak bersahabat dengan pelaku usaha. 

"Kita tahu di sini kondisi banjir. Kebaikan kita juga kan di sini memang rawan banjir. Seperti bisa mengurangi banjir untuk buat kota kita indah. Cuma prosesnya saja," jelasnya. 

Kontributor: M. Rifaldi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini