"Beberapa kali kami pick-up ke rumah customer. Kadang mereka kirim pakai jasa ojek online. Karena Jalan di sini mulai macet. Berdebu banget itu yang berfikir keras customer untuk datang," ungkap Fadly.
Fadly pun sampai saat ini bingung mau mengadu kemana. Karena selama ini dia kesulitan untuk mengubungi pimpinan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Terakhir mereka sekadar datang untuk memberikan surat pemberitahuan saja.
"Mau memindahkan plang kita dan tiang listrik. Kalau mereka mau pindahkan silahkan tapi harus izin. Ternyata plang disuruh kita yang pindahkan jadi kita keberatan. Karena kan mereka yang mengerjakan," katanya.
Kendati demikian Fadly sebagai warga Balikpapan bersyukur ada penanganan banjir di kota kelahirannya. Namun dia mengeluhkan cara kerja proyek tersebut yang tak bersahabat dengan pelaku usaha.
Baca Juga:Dipetakan Berdasarkan Kecamatan, 78 Destinasi di Balikpapan Diharap Aktif di Pariwisata dan Ekraf
"Kita tahu di sini kondisi banjir. Kebaikan kita juga kan di sini memang rawan banjir. Seperti bisa mengurangi banjir untuk buat kota kita indah. Cuma prosesnya saja," jelasnya.
Kontributor: M. Rifaldi