SuaraKaltim.id - Indonesia memiliki keberagaman suku bangsa yang sangat kaya, dengan nilai budaya yang kompleks dan beragam. Salah satu provinsi yang menonjolkan keragaman tersebut adalah Kalimantan Timur (Kaltim).
Selain suku asli yang mendiami Kaltim, keragaman juga tercermin melalui keberagaman suku pendatang. Hal ini terlihat dari terselenggaranya Sunda Fest yang diselenggarakan oleh Paguyuban Warga Sunda Samarinda (PWSS), pada Sabtu (24/02/2024) kemarin lalu di halaman Korem 091/ASN Jalan Gajah Mada, Samarinda.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kaltim, Hetifah Sjaifudian memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut dengan melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Festival Kuliner dan Seni Budaya Jawa Barat ini juga berhasil terlaksana berkat dukungan dari Korem 091/ASN.
Kemeriahan Sunda Fest terlihat dari hampir seribu warga yang memadati area acara sejak Sabtu sore. Berbagai kuliner khas disajikan, bahkan warga dapat mencicipinya secara gratis. Selain itu, para pengunjung juga dihibur dengan berbagai pertunjukkan seni mulai dari degung, angklung, calung, jaipong, hingga pencak silat.
Baca Juga:IKN Dongkrak Ekonomi Kaltim: Tumbuh 6,22%, Tertinggi di Indonesia!
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Tim Kerja TU & Kemitraan MICE Kemenparekraf RI, Yolanda Caroline. Dia menegaskan pentingnya acara ini dalam mendukung keragaman budaya, serta sebagai salah satu opsi daya tarik wisata dan pengembangan ekonomi kreatif, khususnya dalam sektor kuliner.
Hetifah juga menyoroti salah satu keunggulan Kalimantan Timur, yaitu keberagaman budayanya. Dia menegaskan bahwa ke depan, Kaltim akan menjadi pusat pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, hal ini tidak terlepas dari hadirnya IKN.
Menurut Hetifah, seni budaya memiliki peran penting dalam pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini dapat memberikan pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan dan menghadirkan sesuatu yang berbeda dan mendalam yang tidak akan ditemukan di tempat lain.
“Pentingnya seni budaya dalam pariwisata dan ekonomi kreatif. Memberi pengalaman tak terlupakan dan menghadirkan sesuatu yang berbeda serta mendalam yang tidak akan ditemukan di tempat lain,” jelas Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu, disadur dari keterangan rilis yang diterima, Senin (26/02/2024).
Dia juga menekankan, hal ini merupakan bagian dari daya tarik berkelanjutan. Di mana wisatawan akan kembali untuk mengeksplorasi lebih banyak serta memberi peluang bagi pemberdayaan masyarakat lokal, pendidikan, dan pemahaman lintas budaya.
Baca Juga:Beras Mahal, Disperindagkop Kaltim Bentuk Toko Penyeimbang
Hetifah berkomitmen untuk mendukung pengembangan ragam seni dan budaya di Kalimantan Timur. Hal ini mendapat apresiasi besar dari Ketua PWSS, Asep Muhammad Junaedi.
Sunda Fest perdana tersebut berhasil terselenggara dengan sukses, bahkan menarik antusiasme dari kota tetangga. Perwakilan warga Sunda dari Bontang, Kutai Kartanegara, hingga Balikpapan turut hadir dalam acara tersebut. Semangat mereka dalam melestarikan budaya memberikan dorongan bagi keberlangsungan acara ini di masa mendatang.
Asep berharap agar Sunda Fest dapat menjadi bagian dari daya tarik wisata dan diadakan secara rutin setiap tahun, sehingga dapat menjadi bagian yang penting dalam perkembangan kota Samarinda yang kaya akan keragaman budaya.