Sejarah dan Asal Usul Nama Suku Dayak Tunjung, Disebut Jelmaan Para Dewa

Kedua Suku Dayak ini merasa tidak terpisahkan baik dari segi sosial dan budaya.

Denada S Putri
Jum'at, 29 Maret 2024 | 02:00 WIB
Sejarah dan Asal Usul Nama Suku Dayak Tunjung, Disebut Jelmaan Para Dewa
Ilustrasi Suku Dayak Tunjung. [Ist]

SuaraKaltim.id - Suku Dayak Tunjung atau Tonyooi menjadi salah satu sub rumpun suku Dayak yang menempai sebagian besar wilayah di Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Adapun Suku Dayak Tonyooi dan Dayak Benuaq merupakan salah satu subsuku Dayak Luwangan, yang merupakan subsuku Stammenras Ot Danum, dan termasuk dalam kelompok Barito di Kalimantan Tengah.

Suku Dayak Tonyooi-Benuaq atau nama lain dari Tunjung-Benuaq ini tersebar di delapan kecamatan di Kutai Barat dan tiga kecamatan di Kutai Kartanegara.

Kedua Suku Dayak ini merasa tidak terpisahkan baik dari segi sosial dan budaya. Namun sering pula disebutkan secara terpisah yaitu Suku Dayak Tunjung dan Suku Dayak Benuaq.

Baca Juga:Sejarah Keunikan Suku Dayak Wehea yang Anggap Padi Jelmaan Manusia

Perbandingan hubungan suku Tunjung dengan suku Benuaq seperti hubungan suku Baduy dengan suku Banten.

Suku Benuaq dan suku Banten merupakan suku yang hampir seluruhnya memeluk Islam, sedangkan suku Tunjung dan suku Baduy merupakan suku yang teguh mempertahankan religi sukunya.

Lantas bagaimana sejarah dan asal usul dari nama Dayak Tunjung?

Sebenarnya tidak ada data tertulis tentang asal usul Suku Dayak Tunjung ini. Asal usul mereka hanya diketahui dari cerita-cerita rakyat dari orang-orang tua yang didapat secara turun temurun.

Konon menurut cerita di zaman dahulu, Suku Dayak Tunjung ini berasal dari dewa-dewa yang menjelma menjadi manusia.

Baca Juga:Prosesi Tari Ritual Beliant Bawo, Dari Musyawarah Hingga Hewan yang Dikurbankan

Mereka mempunyai tugas untuk memperbaiki dunia yang sudah rusak yang terkenal dengan sebutan "Jaruk’ng Tempuq".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini