Sandiaga Uno Dorong Ecotourism di IKN: Sampah Menjadi Peluang Wisata dan Karbon Offset

MenurutSandiaga, dengan ditunjuknya Kaltim sebagai IKN maka pihaknya akan menambah anggaran sebanyak5 persen.

Denada S Putri
Rabu, 01 Mei 2024 | 20:16 WIB
Sandiaga Uno Dorong Ecotourism di IKN: Sampah Menjadi Peluang Wisata dan Karbon Offset
Ilustrasi pembangunan IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang menyusun konsep pariwisata ramah lingkungan atau ecotoutism di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kawasan sekitarnya.

Hal itu disampaiakan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno ketika menjadi narasumber pada kegiatan  Nemuin Komunitas (Netas) di Balikpapan, Rabu (01/05/2024).

"Pertama, melalui kelembagaan desa wisata yang paling tepat untuk pengembangan ecotourism, di IKN dan Kaltim secara umum," katanya, melansir dari ANTARA, di hari yang sama.

Kemudian yang kedua adalah mengoptimalkan peran komunitas-komunitas pecinta lingkungan dengan menawarkan beberapa festival seperti Mathilda Fest.

Baca Juga:Perda Nomor 8 Soal Izin Penyelenggaraan Reklame di Ubah DPRD Balikpapan, Kenapa?

"Rencananya, Mathilda Fest ini akan diajukan menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) sebagai program tahunan," ungkapnya.

Di sisi lain, Sandiaga juga memberikan catatan untuk industri pariwisata di Kaltim, seperti masalah kebersihan yang harus dikelola dengan baik.

Menurutnya kebersihan bisa dikelola baik melalui pengelolaan sampah terintegrasi dengan memberdayakan komunitas, penggunaan energi baru terbarukan (EBT), dan konservasi mangrove.

Lanjutnya pengelolaan sampah dengan sistem tersebut bisa menciptakan produk wisata carbon offset, dalam arti yang datang ke tempat wisata tersebut bisa diajak untuk menanam mangrove maupun  merestorasi terumbu karang.

"Itu bisa dilakukan di kepulauan Derawan dan  Maratua," tuturnya.

Baca Juga:Cegah Monopoli, KPPU Awasi Persaingan Usaha Sehat dalam Pembangunan IKN

Sandiaga berharap melalui kegiatan ini emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata dan pembangunan, khususnya di IKN bisa direduksi secara optimal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini