SuaraKaltim.id - Tari Mandau merupakan salah satu jenis tarian perang yang menjadi tarian tradisional khas masyarakat Suku Dayak.
Tari mandau ini dikenal dan dipopulerkan oleh masyarakat dari Kalimantan Tengah yang biasa dipentaskan dalam berbagai upacara adat dan upacara penyambutan tamu agung.
Tari mandau ini memiliki lambang sebagai semangat juang para prajurit Dayak dalam membela tanah air, harkat, dan martabat mereka.
Seperti banyak tari tradisional lainnya, tari mandau ini juga memiliki beragam jenis keunikannya.
Baca Juga:Ritual Adat Pemadaman Api di Upacara Kematian Tohoq, dari Legenda hingga Pantangannya
Musik Tarian Mandau
Saat pertunjukan, tari mandau biasanya didampingi oleh para pemusik yang mengiringi alunan musiknya dengan cara menghentak dan bersemangat.
Suara alunan musik saat pementasan tari mandau ini berasal dari gendang dan garantung.
Jadi, suara yang dihasilkan oleh alat musik garantung ini yang menjadikan aura pertunjukan tari mandau lebih terasa oleh penonton.
Banyak cerita yang menyebut bahwa dalam atraksi atau pementasan tari mandau ini, aura mistisnya sangat terasa.
Baca Juga:Tahapan Upacara Tohoq, Ritual Kematian Ala Suku Dayak Tunjung Selama 7 Hari
Terlebih lagi, aura tersebut bisa terasa akibat dari alunan musik gerantung, yang merupakan salah satu kunci dari tarian mandau menjadi unik.
Adapun, gerantung sendiri merupakan alat musik peninggalan nenek moyang yang sangat penting bagi suku Dayak Ngaju khususnya Kalimantan Tengah.
Alat ini diproses dari bahan logam dan bekerja dengan cara dipukul yang mirip seperti gamelan di Jawa.
Properti Tarian Mandau
Tari mandau biasa dibawakan dengan beragam properti tambahan yang membuat keindahan tarian ini semakin terpancar.
Biasanya, tarian ini dibawakan oleh laki-laki maupun perempuan dengan menggunakan tiga properti utama yakni mandau, talawang, dan garantung.
Mandau dalam properti tarian ini adalah senjata tradisional khas suku Dayak yang pada zaman dahulu digunakan oleh para leluhur pada saat berperang.
Properti lain dari tarian ini adalah peggunaan talawang, yakni tameng atau perisai Suku Dayak yang terbuat dari kayu ulin atau kayu besi.
Talawang memiliki bentuk persegi panjang yang dibuat runcing pada bagian atas dan bawahnya.
Sementara Panjang talawang sekitar 1 sampai dengan 2 meter dengan lebar maksimal 50 centimeter.
Kontributor : Maliana