Di IKN, Harga Tanah Mulai Rp 400 Ribu per Meter, Jokowi: Tergantung Permintaan

Balikpapan harga tanah bisa mencapai Rp 15 juta per meter, dan Jakarta dengan harga Rp 200 juta per meter.

Denada S Putri
Minggu, 09 Juni 2024 | 14:30 WIB
Di IKN, Harga Tanah Mulai Rp 400 Ribu per Meter, Jokowi: Tergantung Permintaan
Presiden Jokowi saat kunjungan ke IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Harga tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN), diklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih sangat terjangkau. Katanya, saat ini, harga tanah di IKN berkisar antara Rp 400-800 ribu per meter.

Angka tersebut ia tegaskan jauh lebih murah ketimbang di wilayah lain. Hal itu ia sampaikan belum lama ini.

"Saat ini harganya rentan diangka Rp 400 (ribu) hingga 800 (ribu) per meternya," kata Jokowi, disadur dari AyoBandung.co--Jaringan Suara.com, Minggu (09/06/2024).

Jika dibandingkan, di Balikpapan harga tanah bisa mencapai Rp 15 juta per meter, dan Jakarta dengan harga Rp 200 juta per meter.

Baca Juga:Menara BUMN, Raksasa 778 Meter Akan Mengubah Langit IKN?

"Harga di Balikpapan Rp 15 juta sedangkan di Jakarta Rp 200 juta per meternya," tambahnya.

Jokowi mengungkapkan, harga tanah di IKN kemungkinan akan naik seiring dengan meningkatnya permintaan dan berkurangnya ketersediaan lahan.

"Harga itu bisa berubah, tergantung permintaan. Jika permintaan tinggi, harga otomatis naik," ungkapnya.

Dengan harga yang masih murah, Jokowi mengajak investor untuk segera menanamkan modal di IKN. Hal ini mengingat potensi kenaikan harga tanah di masa depan.

"Investasi di IKN itu merupakan membeli masa depan," tegasnya.

Baca Juga:Status Lahan IKN Jadi Perhatian Utama AHY, Raja Juli Diminta Berkoordinasi dengan Basuki Hadimuljono

Ia menyebut harga tanah yang masih relatif murah, IKN menawarkan peluang investasi cukup menjanjikan. Sebagai calon pusat pemerintahan baru, pertumbuhan ekonomi dan perkembangan infrastruktur di IKN akan semakin mendorong nilai tanah dan properti di kawasan ini.

"Bagi investor, ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi dan memanfaatkan potensi keuntungan di masa depan," sebutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini