Perekonomian Kaltim Tumbuh Pesat di Triwulan I 2024, Tertinggi Sejak 2013

Kinerja sektor Industri Pengolahan juga diprakirakan tumbuh menguat, didorong oleh peningkatan konsumsi global dan nasional serta akselerasi pembangunan pabrik.

Denada S Putri
Senin, 08 Juli 2024 | 18:00 WIB
Perekonomian Kaltim Tumbuh Pesat di Triwulan I 2024, Tertinggi Sejak 2013
Pemandangan Kota Samarinda. [Ist]

SuaraKaltim.id - Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan I 2024 mencatatkan pertumbuhan tertinggi sejak 2013, melampaui kinerja triwulan sebelumnya, regional Kalimantan, dan nasional. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor Pertambangan dan Konstruksi.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, kinerja sektor Pertambangan meningkat berkat kebutuhan batubara domestik yang melonjak dan target produksi batubara 2024 yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, akselerasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang didukung peningkatan investasi dan belanja pemerintah turut mendongkrak sektor Konstruksi dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

"Melihat perkembangan ekonomi Kalimantan Timur hingga akhir triwulan I 2024, prospek ekonomi Kaltim tahun 2024 tetap bagus, di atas lima hingga enam persen," kata Budi, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin (08/07/2024).

Baca Juga:Ribuan Warga di Luar Daftar Undangan Ingin Hadiri Upacara HUT RI di IKN

Kinerja sektor Industri Pengolahan juga diprakirakan tumbuh menguat, didorong oleh peningkatan konsumsi global dan nasional serta akselerasi pembangunan pabrik. Industri pengolahan di Kaltim masih didominasi oleh migas dengan pangsa sebesar 54,60 persen dan diproyeksikan akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah, seperti pabrik amonium nitrat PT. Kaltim Amonium Nitrat (KAN) dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun dan pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung hilirisasi industri di Kaltim.

"Sejak triwulan terakhir 2023, kinerja sektor Konstruksi menunjukkan pertumbuhan tinggi didorong oleh proyek-proyek strategis seperti Bendungan Sepaku – Semoi dan pembangunan berbagai ruas jalan nasional," ungkap Budi.

Pembangunan IKN yang ditargetkan pada 2024 diperkirakan masih akan berlangsung, mendorong belanja infrastruktur pemerintah pusat dan daerah.

Menurut Budi, dari sisi pengeluaran, Konsumsi Pemerintah dan PMTB diprakirakan akan tetap tumbuh positif sejalan dengan perbaikan iklim investasi dan akselerasi pembangunan.

Baca Juga:Manfaatkan Potensi Sawit, Pemprov Kaltim Ingin Bangun Pabrik Minyak Goreng Sendiri

"Peningkatan Konsumsi Pemerintah dan PMTB didorong oleh berlanjutnya investasi jangka panjang dan belanja tahun berjalan yang lebih besar dibandingkan periode sebelumnya," paparnya.

Belanja investasi swasta juga diperkirakan meningkat, dengan beberapa perusahaan merencanakan ekspansi usaha dan perbaikan infrastruktur untuk memenuhi permintaan domestik maupun global.

"Sebagai proyek strategis nasional tahun jamak, pembangunan IKN turut mendorong kinerja PMTB dan diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi pada tahun 2024," terang Budi.

Terakhir, sektor Pertambangan diprakirakan tetap tumbuh meski menghadapi tantangan seperti disrupsi rantai pasok dan curah hujan yang meningkat.

Pada triwulan II 2024, harga batu bara diprakirakan mulai menunjukkan tren kenaikan seiring tingginya permintaan dari mitra dagang utama seperti Tiongkok.

Produksi batu bara diproyeksikan meningkat sejalan dengan target DMO batu bara 2024 oleh Kementerian ESDM sebesar 220 juta ton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini