SuaraKaltim.id - Relawan mahasiswa yang tergabung dal gerakan Penyelamat Demokrasi melakukan kampanye besar-besaran di berbagai titik strategis di Balikpapan, Sabtu (23/11/2024). Aksi itu bertujuan untuk menolak praktik politik uang yang marak terjadi menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, para mahasiswa berupaya menyuarakan pentingnya pemilihan yang bersih dan adil, serta mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam godaan politik yang merusak.
Dalam kampanye tersebut, mahasiswa tidak hanya berdiri sendiri. Mereka mendapatkan dukungan luar biasa dari ibu-ibu dan warga masyarakat yang juga merasakan dampak negatif dari praktik money politics.
Spanduk dan poster bertuliskan seruan menolak politik uang, para ibu ini turut berpartisipasi aktif, mengekspresikan harapan agar proses demokrasi tidak dicederai oleh kepentingan sesaat. Suara mereka menjadi bagian penting dalam menegaskan bahwa masyarakat menginginkan perubahan yang positif dan berkelanjutan.
Baca Juga:Bawaslu Bontang Tegaskan, Tuduhan Politik Uang Oknum RT Tidak Terbukti
Mahasiswa yang terlibat dalam aksi ini mewakili suara rakyat yang ingin melihat calon pemimpin yang benar-benar peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. Mereka menuntut agar semua calon kepala daerah menjauhkan diri dari praktik bagi-bagi uang menjelang Pilkada.
"Kita harus memilih pemimpin berdasarkan visi dan misi mereka, bukan karena iming-iming uang," ungkap salah satu koordinator aksi bernama Siko yang dikutip dari keterangan resminya di hari yang sama.
Pernyataan ini mencerminkan semangat kolektif untuk membangun kesadaran akan pentingnya memilih dengan hati nurani.
Kampanye ini juga dilengkapi dengan orasi di beberapa titik secara langsung dan pembagian brosur informasi mengenai dampak negatif politik uang terhadap demokrasi.
Ia menjelaskan, politik uang bukan hanya merusak integritas pemilu, tetapi juga menciptakan ketidakadilan sosial dan memperlebar kesenjangan di masyarakat.
Baca Juga:276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
Dengan pendekatan edukatif ini, mereka berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang pentingnya suara mereka dalam menentukan masa depan daerah.
Aksi relawan mahasiswa di Balikpapan ini merupakan langkah nyata dalam menjaga marwah demokrasi. Dengan semangat kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat, mereka menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari kesadaran kolektif untuk menolak praktik-praktik korupsi dalam politik.
Diharapkan, kampanye ini tidak hanya berdampak pada Pilkada kali ini, tetapi juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk terus bersuara dan berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi di masa depan.