SuaraKaltim.id - Jalan poros antara Kampung Labanan Makarti di Kecamatan Teluk Bayur dengan Sidu'ung Indah di Kecamatan Segah dipenuhi dengan lubang yang menganga di sejumlah titik badan jalan.
Para pengendara terutama roda dua harus ekstra berhati-hati saat melintas di kawasan tersebut.
Hal tersebut karena badan jalannya yang berlubang dan membahayakan keselamatan pengendara.
Risiko semakin bertambah saat melintas di malam hari karena minim lampu penerang jalan.
Baca Juga:12.950 Warga Kunjungi KIPP IKN dalam Sehari, Antusias Lihat Proyek Ibu Kota Baru
"Kami yang tiap hari lewat sini agak cemas juga, apalagi kalau malam hari lampu penerang jalan juga minim," ujar warga Labanan Makarti, Basirun, Selasa (08/04/2025).
Meski jalannya rusak, warga tetap memanfaatkannya karena jalan tersebut menjadi satu-satunya akses saat menuju ke ibu kota kabupaten.
Warga mengaku, lubang-lubang di badan jalan sejatinya pernah ditangani, namun karena sifatnya sementara, maka jalan tersebut kembali rusak usai direndam banjir.
"Kemarin sempat ditangani tapi karena cuma penanganan sementara pakai pasir dan batu materialnya terkikis setelah direndam banjir," sambung Basirun.
"Cukup parah memang kondisi jalannya ini, tapi mau bagaimana lagi jalan ini saja yang bisa kami lewati sehari-hari," ujar warga lain, Dominikus.
Baca Juga:2.000 Warga Bontang Dapat Kesempatan Kuliah Gratis, Program Dimulai September
Warga berharap pemerintah Kabupaten tidak berdiam diri.
Mereka meminta jalan tersebut segera diperbaiki agar pengendara yang melintas di kawasan tersebut keselamatannya tidak terancam.
![Jalan poros Kampung Labanan Makarti dan Sidu'ung Indah. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/09/84483-jalan-poros-kampung-labanan-makarti-dan-siduung-indah-ist.jpg)
Mengenal Kampung Labanan Makarti dan Sidu'ung Indah: Dua Wilayah Penghubung di Jantung Berau
Di tengah bentang alam Kabupaten Berau yang luas, terdapat dua kampung yang menjadi titik penting dalam konektivitas antarwilayah: Kampung Labanan Makarti di Kecamatan Teluk Bayur dan Sidu'ung Indah di Kecamatan Segah.
Keduanya bukan hanya sekadar wilayah administratif, melainkan juga menjadi simpul aktivitas masyarakat yang bergantung pada akses darat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari.
Kampung Labanan Makarti: Kawasan Produktif di Teluk Bayur
Labanan Makarti merupakan salah satu kampung di Kecamatan Teluk Bayur yang dikenal sebagai kawasan pertanian dan pemukiman warga transmigrasi. Lokasinya cukup strategis karena menjadi salah satu jalur masuk ke wilayah-wilayah pedalaman Berau dari sisi selatan. Seiring waktu, kampung ini berkembang sebagai kawasan yang aktif secara ekonomi dengan masyarakat yang menggantungkan hidup dari hasil kebun, pertanian, dan jasa.
Keberadaan Labanan Makarti juga tak lepas dari sejarah program transmigrasi yang menjadikan kawasan ini sebagai titik pengembangan baru. Infrastruktur dasar seperti jalan dan listrik telah tersedia, namun dalam kondisi terbatas.
Sidu'ung Indah: Gerbang Menuju Hutan dan Sungai di Kecamatan Segah
Sementara itu, Kampung Sidu’ung Indah berada di Kecamatan Segah, sebuah wilayah yang dikenal dengan potensi alamnya yang besar. Kecamatan ini memiliki kawasan hutan yang masih luas, serta sejumlah sungai besar yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat. Sidu'ung Indah menjadi salah satu kampung yang mengandalkan jalan poros sebagai jalur utama untuk ke luar-masuk kawasan.
Aktivitas warga di Sidu’ung Indah sebagian besar masih berkutat di sektor pertanian dan perikanan air tawar. Meski jauh dari pusat kota, geliat kehidupan di kampung ini tetap hidup, utamanya berkat akses jalan darat yang menghubungkan ke ibu kota kabupaten.
Jalur Vital yang Menghubungkan Dua Dunia
Jalan poros yang menghubungkan Kampung Labanan Makarti dan Sidu'ung Indah merupakan akses vital bagi warga kedua kampung, termasuk untuk mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan pasar di pusat kota Tanjung Redeb.
Namun sayangnya, kondisi jalan yang rusak parah dan minim penerangan menjadi tantangan besar. Bagi warga, jalan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi bagian dari kehidupan harian yang penuh risiko jika tidak segera diperbaiki secara permanen.
Harapan Akan Pembangunan yang Merata
Kedua kampung ini menjadi contoh nyata bagaimana wilayah pinggiran membutuhkan perhatian yang sama seperti pusat kota. Masyarakat berharap pembangunan infrastruktur tidak hanya difokuskan di kota, tetapi juga menyentuh daerah yang menjadi urat nadi konektivitas dan ekonomi warga di wilayah pedalaman.