Karhutla Mengintai! Kaltim Aktifkan Tim Siaga dan Minta Alat Deteksi Tambahan

Ia juga mengungkapkan bahwa tim tersebut telah mulai melakukan pemetaan potensi titik api.

Denada S Putri
Selasa, 29 April 2025 | 17:41 WIB
Karhutla Mengintai! Kaltim Aktifkan Tim Siaga dan Minta Alat Deteksi Tambahan
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). [Ist]

Puting beliung, lanjut Kukuh, kerap muncul pada siang hingga sore hari dengan sejumlah tanda khas.

Udara yang tiba-tiba terasa panas dan gerah, langit mendadak gelap setelah cerah, serta angin yang berubah arah secara tiba-tiba menjadi indikasi awal.

"Biasanya menjelang puting beliung, awan tumbuh sangat cepat membentuk awan cumulonimbus, langit menjadi gelap, disertai angin kencang, dan tak lama kemudian hujan deras turun disertai petir," jelasnya.

Ia menekankan bahwa meski bersifat lokal dan berlangsung singkat, puting beliung bisa menimbulkan kerusakan serius, khususnya jika terjadi di daerah padat penduduk.

Baca Juga:Seleksi PPPK Tahap II di Kaltim Resmi Dimulai, 3.144 Peserta Berebut Formasi

Selain risiko angin kencang, Kukuh juga mengingatkan masyarakat pesisir terkait potensi meningkatnya gelombang laut di Selat Makassar saat kemarau nanti.

Angin dari tenggara dan selatan diperkirakan akan mendominasi dan berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran.

"Gelombang dari tenggara dan selatan akan lebih dominan, dan bisa mengganggu aktivitas nelayan serta pelayaran kecil," ujarnya.

BMKG menyarankan warga untuk selalu memperhatikan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini.

Kukuh juga mengimbau masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame saat cuaca ekstrem berlangsung.

Baca Juga:Diskominfo Kaltim Dorong Lompatan Digital lewat Superapp dan Satu Data

"Kenali ciri-ciri cuaca ekstrem, waspadai kondisi langit, dan segera berlindung ke tempat aman jika cuaca memburuk secara tiba-tiba," imbaunya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini