Mortir aktif adalah proyektil peledak yang ditembakkan dari senjata mortir dan masih memiliki kemampuan untuk meledak jika terpicu.
Keberadaan mortir aktif sisa Perang Dunia II di Balikpapan bukanlah hal yang mustahil mengingat wilayah ini merupakan salah satu medan pertempuran penting selama pendudukan Jepang dan agresi militer sekutu.
Mengapa Mortir Sisa Perang Dunia II Masih Aktif?
Beberapa faktor yang menyebabkan mortir sisa perang masih aktif hingga kini:
Baca Juga:Mereka Bukan Liar, Mereka Warga: Penolakan Relokasi Pasar Subuh Menguat
- Kondisi Penyimpanan: Mortir yang terkubur dalam tanah atau terlindung dari elemen cuaca ekstrem dapat mempertahankan stabilitas bahan peledaknya untuk waktu yang sangat lama.
- Mekanisme Pemicu yang Stabil: Beberapa jenis mekanisme pemicu pada amunisi zaman dahulu dirancang agar tidak mudah rusak atau terkorosi.
- Ketidaksempurnaan Peledakan: Tidak semua amunisi yang ditembakkan selama perang meledak. Beberapa mungkin gagal meledak karena berbagai alasan, seperti kerusakan saat ditembakkan atau cacat produksi.
Bahaya Mortir Aktif
Mortir aktif sangat berbahaya karena dapat meledak kapan saja jika terganggu atau mengalami benturan.
Ledakannya dapat menyebabkan luka parah atau bahkan kematian.
Korosi dan pelapukan seiring waktu justru dapat membuat amunisi menjadi lebih tidak stabil dan lebih sensitif terhadap guncangan.
Jika Menemukan Mortir yang Diduga Peninggalan Perang Dunia II
Baca Juga:Diperiksa 4 Dokter, Jemaah Haji Kloter 1 Balikpapan Lalui Tahap Kesehatan dan Administrasi
Apabila Anda atau siapa pun menemukan benda yang menyerupai mortir atau amunisi lainnya yang diduga merupakan peninggalan Perang Dunia II, sangat penting untuk tidak menyentuh, memindahkan, atau mencoba membukanya.