SuaraKaltim.id - Menjawab keluhan masyarakat mengenai kelangkaan BBM jenis Pertamax dan Pertamax Turbo di sejumlah SPBU Balikpapan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan bahwa pasokan bahan bakar akan segera tiba dan langsung didistribusikan.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, melalui pesan singkat kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim, Muhammad Faisal, menyampaikan bahwa kapal tanker yang mengangkut BBM diperkirakan tiba malam ini, dan selanjutnya akan langsung didistribusikan ke SPBU.
"Bapak Gubernur telah mengonfirmasi bahwa kapal pengangkut BBM dijadwalkan tiba malam ini. Ini menjadi kabar baik bagi warga Balikpapan," ujar Muhammad Faisal kepada media, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa, 20 Mei 2025.
Faisal menambahkan, meskipun distribusi BBM bukan sepenuhnya kewenangan pemerintah daerah, pihaknya tetap aktif berkoordinasi untuk mempercepat solusi atas krisis bahan bakar yang melanda beberapa hari terakhir.
Baca Juga:Kejati Kaltim Tahan Dua Tersangka Korupsi Reklamasi Tambang CV Arjuna
“Pemprov Kaltim tetap hadir membantu penyelesaian meski distribusi BBM bukan kewenangan langsung pemerintah. Yang terpenting adalah kenyamanan dan kepastian bagi masyarakat,” tambahnya.
Pemerintah juga memastikan informasi yang disampaikan kepada publik akan tetap akurat dan tidak menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.
Kabar baik ini turut dikonfirmasi oleh Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. Mangun Eddi, Area Manager Communication, Relation & CSR, membenarkan bahwa pengiriman BBM menuju Balikpapan akan dimulai malam ini.
![Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal. [kaltimtoday.co]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/20/57174-kepala-diskominfo-kaltim-muhammad-faisal-kaltimtodayco.jpg)
Bahkan, beberapa cadangan dari Samarinda sudah mulai dialirkan ke SPBU di Balikpapan untuk mempercepat pemulihan pasokan.
“Benar, malam ini kapal tanker dijadwalkan tiba di Balikpapan. Sementara itu, suplai tambahan dari Samarinda juga sudah bergerak. Untuk wilayah Tanah Grogot, pasokan akan didorong dari Kalimantan Selatan,” jelas Mangun Eddi melalui sambungan telepon.
Baca Juga:Pemprov Kaltim Dorong Internet Gratis hingga Pelosok Desa
Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas gangguan pasokan BBM yang terjadi dan memastikan pihaknya akan segera menormalkan distribusi.
Dua Hari Antre BBM, Sopir Angkot di Balikpapan: Kalau Begini, Kami Kena Imbas Juga
Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di Kota Balikpapan kian terasa dalam beberapa hari terakhir.
Di sejumlah SPBU, antrean panjang kendaraan tak terelakkan, bahkan mengganggu kelancaran lalu lintas.
Merespons situasi ini, Komisi II DPRD Kota Balikpapan mengambil langkah cepat dengan merencanakan pemanggilan terhadap PT Pertamina Patra Niaga.
“Pemanggilan ini kami maksudkan untuk memperoleh penjelasan langsung dari pihak yang bertanggung jawab atas distribusi BBM, mengingat persoalan ini berdampak luas,” ungkap Subari, anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, disadur dari ANTARA, Selasa, 20 Mei 2025.
Menurut Subari, kekosongan stok BBM tidak hanya terjadi pada Pertamax, tetapi juga kerap terjadi pada Pertalite. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan menjadi bahan pertanyaan publik.
“Distribusi energi yang terganggu tidak hanya mempersulit mobilitas warga tetapi juga berpotensi menimbulkan kepanikan jika tidak ditangani dengan segera dan disertai keterbukaan informasi,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya kehadiran Pertamina Patra Niaga untuk memberi penjelasan resmi sekaligus menyampaikan kondisi riil di lapangan secara transparan.
“Kami tidak ingin spekulasi berkembang di tengah masyarakat. Maka dari itu, klarifikasi resmi dari Pertamina Patra Niaga sangat diperlukan dalam waktu dekat,” lanjutnya.
Komisi II akan segera menjadwalkan pertemuan tersebut untuk mengevaluasi sistem distribusi BBM di Balikpapan, sekaligus mencari solusi jangka pendek agar pasokan kembali stabil.
“Jika memang ada hambatan teknis, pasokan dari kilang, atau persoalan logistik, hal itu harus disampaikan secara terbuka kepada publik agar tidak menjadi bola liar,” tegas Subari.
DPRD Balikpapan, menurutnya, memiliki tanggung jawab dalam pengawasan distribusi kebutuhan pokok, termasuk BBM. Mereka ingin memastikan tidak ada pihak yang terdampak secara tidak adil akibat gangguan pasokan.
“Kami ingin memastikan tidak ada pihak yang dirugikan, baik konsumen maupun pelaku usaha, akibat distribusi yang tersendat,” ujarnya.
Di lapangan, antrean kendaraan di SPBU kian memanjang. Pantauan di SPBU MT Haryono menunjukkan antrean kendaraan roda empat mengular hingga sekitar satu kilometer. Pihak kepolisian pun dikerahkan untuk membantu mengurai kemacetan.
Tertulis di papan informasi SPBU bahwa Pertamax dan Pertamax Turbo sedang dalam proses pengiriman, memperkuat dugaan adanya gangguan distribusi.
Miswanto, seorang sopir angkot, mengaku telah mengantre selama lebih dari 30 menit untuk mendapatkan BBM.
“Ya kalau antre begini kami rugi waktu,” keluhnya.
Meski biasanya menggunakan Pertalite, ia tetap terdampak karena antrean kendaraan untuk jenis BBM lain juga meningkat tajam. Waktu operasionalnya untuk mencari penumpang pun terpangkas.
"Kondisi antre seperti ini sudah berlangsung selama dua hari sejak hari Minggu, kalau sudah begini kami juga ikut terkena imbas," tuturnya.
Komisi II DPRD juga berencana mengumpulkan data dari SPBU sebagai pembanding terhadap informasi resmi dari distributor.
Mereka berharap Pertamina Patra Niaga hadir dalam rapat nanti dengan membawa data faktual terkait pola distribusi, volume pasokan, dan skema pengiriman BBM ke Balikpapan dalam kurun waktu terakhir.