“Tuntutan mereka sudah kami catat dan terima. Kami juga sudah sampaikan agar mereka melakukan dialog terlebih dahulu dengan pihak yayasan, barangkali bisa ditemukan jalan keluar terbaik,” jelas Rudi.
Ia menambahkan bahwa pemerintah siap turun tangan jika penyelesaian internal menemui jalan buntu, apalagi jika ditemukan pelanggaran terhadap hak-hak normatif tenaga kerja.
Bukan Hanya Soal Infaq
Permasalahan di RSI NTB bukan hanya soal potongan gaji.
Sebelumnya, yayasan ini juga terlibat sengketa dengan sejumlah kontraktor lokal yang belum menerima pembayaran atas proyek pembangunan.
Ketegangan dengan penyedia jasa pun kian memperburuk citra dan kepercayaan terhadap pengelolaan yayasan.
Tuntutan agar RSI NTB dikembalikan ke tangan yang dianggap lebih layak mencerminkan keresahan kolektif akan arah dan tata kelola lembaga.
Aksi ini menjadi pesan tegas bahwa suara para pekerja tak bisa terus-menerus diabaikan.
Baca Juga:Bule Perancis Kaget Lihat Progres Pembangunan RS di IKN, Netizen: Kota Impian Pak Jokowi
Rumah Sakit Islam (RSI) NTB adalah salah satu rumah sakit swasta yang berlokasi di Mataram.
RSI NTB dikenal sebagai fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan medis umum dan spesialis, dengan penekanan pada nilai-nilai Islami dalam pelayanannya.
Sejarah Singkat
RSI NTB didirikan atas prakarsa Yayasan Rumah Sakit Islam Nusa Tenggara Barat.
Pembangunannya dimulai pada tahun 1980-an dan secara resmi beroperasi pada tanggal 2 Maret 1989.
Sejak saat itu, RSI NTB terus berkembang dan meningkatkan fasilitas serta kualitas pelayanannya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Mataram dan sekitarnya.