Warga diimbau mengenali tanda-tanda awal sebelum cuaca ekstrem terjadi, seperti udara yang terasa panas dan pengap, langit cerah yang berubah mendung secara cepat, serta angin yang tiba-tiba berembus kencang.
"Pada masa peralihan yang perlu diwaspadai adalah angin puting beliung karena kejadian itu sangat rentan terjadi di masa peralihan," ujar Kukuh.
Ia menjelaskan, Kalimantan Timur (Kaltim) hingga akhir April lalu masih berada di puncak kedua musim hujan.
Kini, wilayah ini mulai memasuki masa transisi menuju musim kemarau, yang diperkirakan terjadi pada akhir Juni.
Baca Juga:Gratispol untuk Guru di Kaltim, Pengamat: Jangan Asal Sekolah S2
Setelah masa peralihan berakhir, masyarakat juga perlu bersiap menghadapi tantangan baru seperti potensi gelombang tinggi akibat angin tenggara dan selatan yang mendominasi selama musim kemarau.
"Gelombang dari tenggara dan selatan akan lebih dominan, dan bisa mengganggu aktivitas nelayan serta pelayaran kecil," ucap Kukuh.
Sebagai penutup, BMKG kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon besar atau baliho saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang.
Kewaspadaan sejak dini dapat meminimalkan risiko dari kejadian cuaca ekstrem yang sifatnya lokal, cepat terjadi, dan sulit diprediksi.
Baca Juga:BMKG: Waspada Pasang Laut 2,9 Meter di Pesisir Kaltim Akhir Mei