Percepat Adaptasi Menuju IKN, Balikpapan Aktifkan Pendataan Digital di 34 Kelurahan

Program Desa Cantik, yang sudah diperkenalkan sejak 2021, kini memasuki pencanangan keempat kalinya.

Denada S Putri
Kamis, 12 Juni 2025 | 10:46 WIB
Percepat Adaptasi Menuju IKN, Balikpapan Aktifkan Pendataan Digital di 34 Kelurahan
Ilustrasi pendataan digital kelurahan. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus mengakselerasi transformasi digital dalam pendataan wilayah melalui Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik).

Kali ini, program tersebut kembali digulirkan di Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara, pada Rabu, 11 Juni 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat pengambilan kebijakan yang berbasis data akurat.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, yang hadir dalam pencanangan, menilai momentum ini penting untuk mengoptimalkan teknologi yang kini telah tersedia di tiap instansi.

“Kita sudah punya perangkat, kita punya telpon pintar, dan masing-masing instansi juga sudah punya aplikasi. Jadi sudah saatnya kita manfaatkan untuk memperkuat monografi wilayah,” kata Bagus, disadur dari ANTARA, Kamis, 12 Juni 2025.

Baca Juga:Birokrasi Masuk Era Digital: Pemprov Kaltim Mulai Nimbrung di Media Sosial

Program Desa Cantik, yang sudah diperkenalkan sejak 2021, kini memasuki pencanangan keempat kalinya.

Menurut Bagus, pendekatan pendataan kini tak bisa lagi hanya bergantung pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Badan Pusat Statistik (BPS) saja.

Ia mendorong pelibatan aktif dari seluruh kelurahan bagi daerah yang masuk dalam penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.

“Tak perlu nunggu pencanangan lagi. Kami akan buat edaran supaya 34 kelurahan di Balikpapan bisa mulai bergerak.

Pendataan itu sudah mutlak, termasuk data jumlah penduduk, balita, generasi Z, milenial, bahkan sampai profesi,” ujarnya.

Baca Juga:Bukan Hanya Fisik, Mental Pelajar IKN Dibangun Sejak Dini di PPU

Lebih jauh, Bagus menyoroti pentingnya data kesehatan masyarakat untuk menunjang penanganan yang cepat dan tepat terhadap isu-isu seperti stunting, DBD, maupun TBC.

Dengan data yang akurat dan real-time, kelurahan bisa lebih cepat mengambil langkah.

“Kalau datanya kuat, lurah bisa langsung tahu berapa kasus stunting, berapa yang kena Demam Berdarah Deangue (DBD) di wilayahnya. Jadi kita tidak perlu tunggu laporan-laporan pusat,” tambahnya.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada BPS, yang sejak awal mendukung penuh pelaksanaan program ini.

Menurutnya, keberadaan data lokal yang terstruktur dapat menjadi pijakan utama dalam merumuskan kebijakan publik.

“Semuanya bisa kita data, dan itu jadi dasar kebijakan kita ke depan,” katanya.

Bagus juga menyatakan, Pemkot akan memperkuat pelaksanaan program ini dengan membentuk satuan tugas dan sistem pengawasan, lengkap dengan penunjukan penanggung jawab (PIC) di masing-masing kelurahan.

“Saya sudah bicara dengan Asisten I dan Kadis Kominfo, kita akan bentuk sistem pengawasan agar pelaksanaan input dan penyimpanan data ini bisa berjalan maksimal,” ujarnya.

Waskita Karya Kembali Dapat Proyek Strategis di IKN Senilai Rp 396,6 Miliar

Upaya memperkuat konektivitas antarkawasan strategis di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dilakukan.

Salah satunya lewat proyek peningkatan Jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B-1C yang kini dipercayakan kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak mencapai Rp396,6 miliar.

Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, menjelaskan bahwa proyek ini akan menjadi salah satu jalur penghubung penting yang mendukung aktivitas antarinstansi serta mobilitas di pusat pemerintahan IKN.

Hal itu disampaikan Dhetik dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025.

"Waskita Karya terus mendukung rencana pemerintah dalam membangun IKN. Maka, peningkatan Jalan Paket D di KIPP 1B-1C merupakan salah satu proyek utama yang mendukung pengembangan pusat pemerintahan untuk menghubungkan berbagai kawasan vital di sana," ujar Dhetik disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan ini diharapkan bisa memberi dampak ganda, tak hanya dari sisi teknis konektivitas, tapi juga secara ekonomi dan sosial.

"Melalui peningkatan jalan ini, diharapkan dapat terwujud suatu infrastruktur yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dengan begitu, turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan terwujud pembangunan yang berkelanjutan," lanjutnya.

Waskita Karya sendiri bukan pemain baru dalam pembangunan di kawasan IKN. Perusahaan ini telah menggarap sedikitnya 12 proyek strategis di sana, dengan nilai total mencapai Rp 8,2 triliun.

Sementara proyek lainnya masih berlangsung, seperti Rumah Susun ASN 3 dan Tol IKN Seksi 3B yang dilengkapi Jembatan Satwa.

"Ada pula beberapa proyek IKN yang sudah kami selesaikan pembangunannya. Sebut saja Jalan Tol IKN Segmen 5A, Jalan Feeder (District) IKN, dan kawasan kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) 3, dan Kemenko 4," jelas Dhetik.

Adapun penandatanganan kontrak peningkatan Jalan Paket D dilakukan pada Rabu ini di lokasi proyek, antara Kepala Divisi Operasi II Waskita Karya Mochamad Waskito Adi sebagai Kuasa Kerja Sama Operasi (KSO), dan Pejabat Pembuat Komitmen XIII-2025 Satuan Kerja Otorita IKN (OIKN) Almi Madhani.


Beberapa proyek yang sudah rampung antara lain Jalan Tol IKN Segmen 5A, jalan penghubung (feeder) kawasan distrik, dan pembangunan gedung kementerian seperti Kemenko 3 dan Kemenko 4.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak